Ekonomi, Pengamanan dan Pertahanan DiPerbatasan.

Ekonomi, Pengamanan dan Pertahanan DiPerbatasan.

Oleh Harmen Batubara

Pengamanan dan pertahanan erat kaitannya dengan gairah ekonomi di daerah itu. Maksudnya gairah ekonomi di kawasan akan sangat besar pengaruhnya terhadap pengamanan dan pertahanan di wilayah tersebut. Bagaimana caranya agar ekonomi perbatasan ini bisa bergairah? Potensi apa yang bisa digunakan untuk menggerakkan warga di perbatasan. Misalnya potensi Kelapa sawit? Coba kita perhatikan. Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) saat ini telah memiliki 99 pabrik pengolahan kelapa sawit yang tersebar pada tujuh kabupaten. Dari 99 pabrik pengolahan kelapa sawit tersebut, kapasitas produksi tandan buah segar (TBS) terpasang mencapai 5.662 ton per jam dengan kapasitas terpakai mencapai 4.964,68 ton per jam.

Rincian per kabupaten dari 99 pabrik aktif tersebut adalah di Kabupaten Kutai Timur terdapat 38 pabrik yang tersebar pada 12 kecamatan, sementara untuk kapasitas produksi TBS terpasang sebanyak 2,1ton per jam dan yang terpakai sebanyak 1.9 ton per jam. Kemudian di Kabupaten Kutai Kartanegara terdapat 19 pabrik pengolahan kelapa sawit yang tersebar pada 11 kecamatan, kapasitas produksi TBS terpasang sebanyak 1.1 ton per jam dan yang terpakai sebanyak 918,9 ton per jam. Di Kabupaten Penajam Paser Utara tercatat ada enam pabrik pengolahan kelapa sawit pada tiga kecamatan, kapasitas produksi TBS terpasang tercatat 360 ton per jam dan yang terpakai sebanyak 238,3ton per jam.Produk turunan dari Crude Palm Oil (CPO) meliputi minyak goreng, margarin, shortening, sabun, biodiesel, lemak industri, pakan ternak, produk kosmetik, dan berbagai bahan makanan.

Gairah Ekonomi, Pengamanan dan Pertahanan DiPerbatasan.

Kita tahu produk produk turunan dari CPO? Antara lain yaitu minyak goreng dan mentega. Kandungan lemak seimbang dalam CPO menjadikannya sebagai pilihan yang ideal untuk menggoreng dan memasak. Minyak goreng yang dihasilkan dari sawit mentah juga memiliki stabilitas yang baik pada suhu tinggi. Kita juga tahu Pabrik kelapa sawit merupakan salah satu industri hasil pertanian yang terpenting di Indonesia dan merupakan perusahaan industri yang bergerak dibidang pengolahan bahan baku Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit dengan tujuan memproduksi Crude Pulm Oil (CPO) dan inti kelapa sawit (IKS) sebagai produk utama.

Bahkan biji sawit diolah jadi PKO. Palm kernel oil (PKO) merupakan bahan baku yang penting dalam pembuatan minyak goreng, mentega, dan produk makanan lainnya. Kernel kelapa sawit juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan oleokimia, seperti fatty alcohol, fatty ester, glycerol, dan fatty acid. Bahkan Limbah kelapa sawit dapat diolah jadi berbagai produk yang laku dipasar. Limbah kelapa sawit dapat berupa limbah padat, limbah cair dan limbah gas, yang semuanya masih dapat dimanfaatkan baik untuk bahan bakar, pakan ternak, pupuk, bahan industri, biogas , listrik, dan sebagainya. Limbah cair sawit / Palm Oil Mills Effluent (POME) bisa dimanfaatkan menjadi biogas dan listrik.

Presiden meminta untuk usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah diberikan peluang terus untuk berproduksi terutama di sektor pertanian.  Juga di sektor-sektor industri rumah tangga serta warung-warung tradisional, dan sektor makanan dengan protokol kesehatan yang ketat,” demikiian pesan Presiden Jokowi melalui telekonferensi, Rabu 15/4/2020.  Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan langkah Kementerian PUPR dalam memberikan peluang sektor UMKM untuk berproduksi melalui penyediaan fasilitas ruang usaha di Rest Area Jalan Tol. Juga di Pos Lintas Batas Negara (PLBN), dan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) serta Pembangunan/ Rehabilitasi Pasar.

Ekonomi UMKM, Pengamanan dan Pertahanan DiPerbatasan.

Penyediaan fasilitas UMKM pada rest area/Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) dilaksanakan di sepanjang Jalan Tol di Pulau Jawa (46 Tipe A, 23 TIP Tipe B, dan 26 TIP Tipe C).  Juga di Jalan Tol Trans Sumatera (31 TIP), termasuk upaya mengembangkan TIP yang terhubung dengan kegiatan ekonomi di sekitar jalan tol. Salah satu contoh di rest area KM 429 B ruas Semarang-Solo, dimana 11 tenant merupakan UMK kuliner dengan brand dan produk lokal yang sudah memiliki beberapa cabang di Indonesia.Penyediaan fasilitas UMKM juga diberikan melalui pengembangan sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan sosial-ekonomi di kawasan PLBN.  Seperti pembangunan kios/lapak pasar pada 7 PLBN yang telah dibangun;  yakni PLBN Entikong, Aruk, Badau di Kalimantan Barat. Kemudian Motaain, Motamasin, dan Wini di Nusa Tenggara Timur serta Skouw di Papua.

Membuka Pasar Ekonomi, Pengamanan dan Pertahanan DiPerbatasan.

Sebagai contoh, Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya pada periode 2019-2020 mengalokasikan anggaran Rp 117,5 miliar. Anggaran  untuk melanjutkan pengembangan sarana dan prasarana penunjang (Zona Sub Inti) PLBN Skouw.  Termasuk pembangunan area komersial dan pasar sebanyak 304 kios di atas lahan seluas 3.600 m2. Desain pasar terdiri dari kios basah, kios kering serta kios terbuka, yang tidak memakai atap penutup berjumlah 50 kios. Saat ini seluruh progres fisik Zona Sub Inti mencapai 80,45%.

Dari segi kerja sama regional maka BNPP sejatinya diharapkan jadi fasilitator dalam mempererat para petugas atau pejabat di lingkungan perbatasan dengan negera tetangga. Demikian pula ke dalam, ke Pemda di wilayah perbatasan agar secara sinergis menetapkan lokasi-lokasi destinasi wisata yang bisa jadi Ikon perbatasan. Sebab bagaimanapun sederhananya ekonomi perbatasan yang akan dikembangkan, harus didukung oleh para pelaksana lapangan.

BNPP, Kemdagri dan Kemlu serta Pemda perbatasan terkait bisa sinergis untuk memuluskan kerja sama dalam mengoptimalkan pemberdayaan ekonomi perbatasan. Konsep pengembangan ekonomi perba tasan memang menekankan hal seperti itu, yakni memanfaatkan potensi masing-masing wilayah untuk bisa memberikan kontribusi terbaik.

Sinergi Sektor Ekonomi, Pengamanan dan Pertahanan DiPerbatasan.

Pengamanan Dan Pertahanan DiPerbatasan. Badan Nasional Pengelola Perbatasan[1] (BNPP) menggelar Rapat Koordinasi Nasional Pengamanan Perbatasan Negara (Rakornas Pamtas) Tahun 2020. Acara diselenggarakan di Ballroom Hotel Pullman Lt. L Central Park Podomoro City, Jakarta Barat, Rabu (11/03/2020).  Maksud dan tujuan dari pelaksanaan Rakornas Pamtas 2020 ini adalah memberikan pemahaman tentang arah kebijakan dan strategi pengamanan perbatasan negara.

Batas Negara Indonesia
Pengamanan Dan Pertahanan DiPerbatasan.

Serta menemukan permasalahan pengelolaan batas wilayah negara dan lintas batas negara sebagai dasar perumusan dan kebijakan untuk mewujudkan sistem pengamanan perbatasan negara seacara terpadu menuju perbatasan negara yang aman, tertib, bersinergi dan dinamis.

Dalam keynote speech-nya, Tito Karnavian menyatakan salah satu isu yang di bahas dalam Rakornas Pamtas ini adalah langkah sinergis.  Upaya apa yang harus dilakukan menyikapi banyaknya temuan aktivitas lintas batas ilegal yang keluar masuk Indonesia tanpa melalui prosedur formal. Setidaknya terdapat sebelas (11) permasalahan utama dalam pengamanan kawasan perbatasan di luar kejahatan lintas batas negara.

Permasalahan Pengamanan Dan Pertahanan DiPerbatasan.

Yakni: Pertama, masih Lemahnya Pengawasan di Kawasan Perbatasan. Kedua, terdapat banyak jalur lintas negara illegal baik barang, narkoba maupun manusia. Ketiga, sering terjadinya penjualan dan pembelian bahan bakar minyak secara illegal antara kapal besar dengan kapal kecil;

Pengamanan Di Perbatasan
Pengamanan Di Perbatasan

Selanjutnya, keempat, adanya kapal peti kemas dari luar negeri yang membuang limbah B3 di lautan Indonesia. Kelima, banyaknya pelabuhan tradisional yang rawan dijadikan lokasi penyelundupan. Keenam, keterbatasan pengetahuan nelayan tradisional tentang batas wilayah negara sehingga banyak nelayan yang ditangkap kepolisian negara tetangga.

Ketujuh, kurangnya prasarana Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di berbagai wilayah pantai/Perbatasan laut sehingga banyak nelayan tidak mendapat nilai ekonomis dan hasil laut. Kedelapan, belum maksimalnya kerjasama antar Kementerian/Lembaga dalam menangani kejahatan Lintas Negara.

Kesembilan, kurangnya jumlah personel di wilayah perbatasan dan masih terbatasnya sarpras pencegahan Lintas Negara. Kesepuluh, banyaknya peraturan dan undang-undang terkait Perbatasan yang tumpang tindih kewenangan K/L; dan kesebelas, belum maksimalnya kerjasama antar aparat penegak hukum di perbatasan.

Baca Juga : Membangunan Perbatasan Berbudaya Papua

Kerjasama Ekonomi, Pengamanan dan Pertahanan DiPerbatasan.

“Ada beberapa persoalan yang kita hadapi dalam mengelola perbatasan kita. Baik di batas darat, laut, maupun udara. Di darat belum selesainya penetapan dan penegasan batas wilayah negara dengan negara tetangga pada beberapa segmen. Jadi, ada batas-batas darat yang belum selesai. Batas belum disepakati dengan negara tetangga kita. Belum maksimalnya pengawasan kawasan batas negara. Patok-patoknya ini belum jelas, dan juga pemeliharaannya,” ujarnya.

Di samping itu, Tito juga menyoroti diplomasi dengan negara tetangga perbatasan untuk menentukan batas wilayah negara. Menurutnya, batas wilayah negara perlu dipertegas dan penegasan tersebut harus dilakukan secara maksimal. Kemudian diplomasi perbatasan dengan daerah tetangga belum maksimal. Untuk masalah laut dan udara belum tuntasnya batas laut dengan negara tetangga. Kita berbatasan dengan 10 negara tetangga, baik laut teritorial, batas ZEE dan landasan contingent.

Kemudian belum selesainya penetapan batas udara Indonesia dengan negara tetangga terutama masalah FIR (Flight Information Region),” paparnya. Tak kalah pentingnya adalah yang terkait dengan sarana dan prasarana di kawasan perbatasan yang dapat menunjang aspek keamanan. Untuk itu, ia mendorong adanya teknologi dan terpadunya sistem pengamanan untuk melindungi batas negara.

Terbatasnya Sarana Ekonomi, Pengamanan dan Pertahanan DiPerbatasan.

“Di bidang pengamanan juga ada beberapa sarana prasarana pengamanan kawasan perbatasan baik darat maupun laut belum terbangun. Jumlah pos pengaman perbatasan kuantitasnya kurang. Tidak sepadan dengan daerah yang harus diawasi panjangnya. Kemudian teknologinya juga belum setara, kurang advance. Jadi lebih banyak menggunakan cara manual. Belum terpadunya sistem pengawasan aktivitas lintas batas pada jalur non resmi, non PLBN, dan resmi tapi bukan PLBN dll. Terbatasnya pembangunan sistem perbatasan yang betul-betul terpadu, integrated border security system ini belum,” terangnya.

Padahal, persoalan kesejahteraan di kawasan perbatasan merupakan suatu hal yang tak terelakan. Negara, juga perlu hadir di kawasan perbatasan dengan menjadikan perbatasan sebagai peluang ekonomi bagi peningkatan  kesejahteraan bagi masyarakat setempat. “Persoalan lain di daerah perbatasan adalah masih rendahnya tingkat kesejahteraan sebagian besar wilayah perbatasan. Masih menjadi daerah yang banyak tertinggal. Misalnya masalah kemiskinan. Penduduk miskin ini cukup banyak di beberapa wilayah perbatasan, meskipun ada beberapa daerah cukup baik,” kata Mendagri.

Kita ingin agar pemerintah memprioritaskan pembangunan di wilayah perbatasan dengan maksud menjadikannya “kota-kota khusus perbatasan”. Perbatasan yang memiliki karakter sebagai wilayah pertahanan (daerah teritori perbatasan atau frontier yang dipersiapkan agar mampu berperan melaksanakan upaya pertahanan negara) adalah sebuah pilihan. Untuk mewujudkan rasa cinta di perbatasan suatu negara.

Membuka Isolasi Memperkuat Ekonomi, Pengamanan dan Pertahanan DiPerbatasan.

Untuk itu diperlukan adanya sebuah aksi bersama yang meliputi: Penyelesaian penegasan batas baik di darat maupun di laut. Membangun perekonomian perbatasan dengan jalan menyediakan berbagai infrastruktur yang diperlukan.  Mempersiapkan sistem pertahanan wilayah perbatasan yang terintegrasi dengan pertahanan dan keamanan nasional. Hal seperti itu tentu tetap memrlukan waktu.

Terkait dengan Pembangunan Infrastruktur di wilayah perbatasan, secara fakta sebenarnya sudah ada program pembangunan yang masing-masing di miliki oleh Pemda dan pemerintah pusat.  Hanya saja belum terprogram dan terimplementasi secara terpadu. Ditambah lagi selama ini persoalan keterisolasian Perbatasan sering jadi kendala. Logikanya? Bagaimana mau membangun?

Kalau sarana ke lokasi tersebut belum ada, atau lokasinya belum bisa didatangai. Disamping persoalan laten, yakni masih adanya tumpang tindih kepentingan kementerian/lembaga terkait yang menangani wilayah perbatasan. Terus terang itu zaman dahulu? Sekarang kan sudah sangat berbeda?

LandingPress, Buat Bisnis Online Jadi Menyenangkan
LandingPress, Buat Bisnis Online Jadi Menyenangkan

Dana Desa Dukung Ekonomi, Pengamanan dan Pertahanan DiPerbatasan.

Pemerintahan Jokowi-JK telah membuka isolasi perbatasan. Tidak tanggung-tanggung.  Jalan parallel perbatasan yang selama ini hanya impian, langsung diwujudkan. 9 Pos Lintas Batas PLBN.  Kini Pos pos itu dibangun kembali dengan megah, dan membanggakan. Tol Luat dan Tol Udara (internet) di bangun, sasarannya jelas membuka isolasi wilayah perbatasan secara total dengan biaya yang dibantu oleh pemerintah Pusat.

Disamping pembangunan infrastruktur perbatasan, pemerintah Jokowi-JK juga memperhatikan kehidupan masyarakat Desa. Yakni dengan pola pembangunan Desa lewat pemberdayaan Desa, yakni dengan mengalokasikan anggaran pembangunan bagi pedesaan.  Suatu langkah nyata yang belum pernah ada sebelumnya. Desa kini menjadi lebih kuat setelah pemerintah juga memberikan Dana Desa.  Diberikan lewat instrumen “dana transfer” ke desa, yang disebut dana desa (DD). Desa yang telah memiliki otoritas menjadi lebih bertenaga karena bisa mengelola anggaran sendiri (anggaran pendapatan dan belanja desa/APBDesa).

Salah satu sumbernya dari DD (di samping enam sumber lain). Dana Desa pemerintah yang diberikan ke Desa jumlahnya juga luar biasa. Pada 2015 total DD Rp 20,7 triliun (dibagi ke 74.093 desa); 2016 sebanyak Rp 46,9 triliun (dibagi ke 74.754 desa); dan pada 2017 ini akan disalurkan Rp 60 triliun (dibagi ke 74.910 desa). Penyerapan DD tergolong fantastis. Tahun pertama terserap 82,72 persen dan tahun kedua 97,65 persen, di tengah situasi regulasi yang belum terlalu mapan, sosialisasi yang dikendalai waktu, dan persebaran desa yang sedemikian luas.

Kebijkan Terpadu Ekonomi, Pengamanan dan Pertahanan DiPerbatasan.

Seiring dengan berlakunya perdagangan bebas ASEAN serta kesepakatan kerjasama ekonomi regional maupun bilateral. Maka peluang ekonomi di beberapa wilayah perbatasan darat maupun laut menjadi lebih terbuka dan perlu dikembangkan. Hal ini perlu menjadi pertimbangan dalam upaya pengembangan wilayah tersebut.  Kerjasama sub-regional seperti AFTA (Asean Free Trade Area), IMS-GT (Indonesia Malaysia Singapura Growth Triangle), IMT-GT (Indonesia Malaysia Thailand Growth Triangle), BIMP-EAGA (Brunei, Indonesia, Malaysia, Philipina-East Asian Growth Area) dan AIDA (Australia Indonesia Development Area) perlu dimanfaatkan secara optimal. Polanya dengan jalan memberikan tempat yang pas di perbatasan serta dapat memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak secara seimbang.

Untuk melaksanakan berbagai kerjasama ekonomi internasional dan sub-regional tersebut Indonesia perlu menyiapkan berbagai kebijakan serta program pembangunan yang  nyata. Suuatu Kebijakan menyeluruh dan terpadu sehingga Indonesia tidak akan tertinggal dari negara-negara tetangga.  Jangan sampai terjadi sumberdaya alam yang tersedia ada di wilayah perbatasan akan tersedot keluar tanpa memberikan keuntungan bagi masyarakat dan pemerintah.

Sarana dan prasarana ekonomi dan sosial yang dibutuhkan dalam rangka pelaksanaan kerjasama bilateral dan sub-regional perlu disiapkan. Penyediaan sarana dan prasarana ini tentunya membutuhkan biaya yang sangat besar, oleh karena itu diperlukan penentuan prioritas baik lokasi maupun waktu pelaksanaannya.

Baca Pula : Mensejahterakan Warga Papua Di Tengah Pembangunan 

Jadi Blogger Atau Vlogger, Lakukan Saja Dulu
Jadi Blogger Atau Vlogger, Lakukan Saja Dulu

Gairah Ekonomi Terkait Pengamanan Dan Pertahanan DiPerbatasan.

Terkait dengan pengamanan wilayah perbatasan, baik laut maupun darat, masih menjadi permasalahan yang belum dapat terselesaikan secara tuntas. Secara geografis, wilayah kedaulatan NKRI merupakan kawasan yang cukup strategis dan merupakan Negara Besar yang berbatasan langsung dengan tiga Negara untuk batas negara darat, 10 negara untuk batas negara laut, memiliki 3.151 KM panjang perbatasan Darat.

Untuk batas laut wilayah Indonesia memiliki panjang garis pantai ± 99.093 KM dan berbatas laut teritorial dengan empat negara yaitu Malaysia, Republic Democratic Timor Leste (RDTL), Papua New Guinea (PNG) dan Singapura. Sedangkan secara Yuridiksi batas laut Indonesai berbatasan dengan sepuluh negara yaitu India, Thailand, Vietnam, Malaysia, Singapura, Filipina, Palau, RDTL, PNG dan Australia.

Rasio Pengamanan Batas Darat Wilayah Perbatasan Negara saat ini masih belum maksimal dibandingkan Panjang wilayah perbatasan NKRI, yakni 3.151 KM untuk wilayah Darat dan 99.093 KM panjang Garis Pantai.  Dari data yang disampaikan oleh Satgas OPS. PAMTAS Yonif Raider 641/BRU tahun 2019, di perbatasan RI-Malaysia di wilayah Kalimantan Barat terdapat 60 titik perlintasan ilegal[2]

Dengan kondisi sarana prasana di perbatasan yang masih terbatas serta jumlah petugas dan aparat pengamanan yang jauh dari memadai. Ditambah lagi dengan tingkat ekonomi dan pendidikan masyarakat kawasan perbatasan yang masih rendah, sangat berkontribusi besar pada maraknya tindakan perlintasan secara ilegal.  Termasuk didalamnya adalah tindak kejahatan transnasional. Untuk itu, pengelolaan pengamanan perbatasan perlu menerapkan sistem SMART BORDER yang terbagi atas soft border dan hard border.   Penerapan softborder[3] saat ini telah di lakukan di 7 (tujuh) Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu.

Keterpaduan Sinergi Ekonomi DiPerbatasan.

Softborder menerapkan pola keterpaduan pengawasan dan pelayanan lintas batas negara dalam satu manajemen pengelolaan Pos Lintas Batas Negara Terpadu yang dikoordinir oleh BNPP. “Dengan Keterpaduan palaksanaan pemeriksaan dan layanan lintas batas negara yang dikoordinasikan oleh Unit Pengelola PLBN, mampu menghadirkan rasa aman, nyaman dan ramah investasi bagi pelintas maupun pelaku usaha khususnya di kawasan Perbatasan negara,” pungkasnya.

Menteri Tito menambahkan penerapan softborder ini juga akan terus dikembangkan seiring dengan di bangunnya kembali 11 PLBN.  Sebagaimana amanat dari Inpres Nomor 1 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan 11 PLBN dan Sarana Prasarana Penunjang di Perbatasan. Yang pembangunannya ditargetkan selesai pada akhir tahun 2021. Sementara untuk penerapan hardborder di batas wilayah negara akan disinergikan dengan kegiatan Pos Pamtas yang ada saat ini.  Terdapat 113 Pos Pamtas di wilayah Kalimantan, 41 Pos Pamtas di Wilayah NTT dan 101 Pos Pamtas di Wilayah Papua serta 75 Pos Pengamanan di Wilayah Laut teritorial NKRI.

Pertahanan dan pengamanan wilayah perbatasan. merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan sistem pertahanan nasional. Sehingga gelar pasukanTNI ( darat,laut dan udara, yang tercakup dalam Kogab wilhan, komando kewilayahan, Armabar,Armatim dan Koops I dan II) dalam gelar pasukannya telah menjadikan wilayah perbatasan dan pulau-pulau kecil terluar (PPKT) sebagai bagian NKRI dan berada dalam sistem pertahanan Trimatra tersebut.

Pertahanan Kedaulatan di Perbatasan
Pertahanan Kedaulatan di Perbatasan

Perekonomian Warga DiPerbatasan di Daerah Terisolasi.

Untuk perbatasan RI-Malaysia di Kalimantan misalnya, ketika perbatasan masih terisolasi Kementerian Pertahanan berencana untuk melengkapi system pemindaiannya dengan pesawat “drone” atau tanpa awak. Bahkan meliputi kepulauan Natuna pula. Termasuk juga penempatan 12 stasiun Radar. Demikian pula terkait  pemindahan pasukan atau tepatnya penempatan pasukan di daerah-daerah perbatasan tersebut. Pangkalan TNI Angkatan Laut Nunukan pada bulan juli2017, mendapatkan Kapal Angkatan Laut (KAL) namanya Ambalat 1-13-45.

Bersamaan dengan empat daerah lainnya di bagian timur Indonesia masing-masing Pangkalan TNI Angkatan Laut Kepulauan Aru, Pangkalan TNI Angkatan Laut Sangalaki, Pangkalan TNI Angkatan Laut Melongwane dan Pangkalan TNI Angkatan Laut Tahuna. KAL Ambalat 1-13-45 buatan dalam negeri oleh PT Tesco Indo Maritim dengan spesifikasi panjang 28m, lebar 5,8 m dengan senjata berat mitraliur 20mm dan 12,7mm terpasang di bagian depan dan belakang kapal.

Kita bersukur, karena kegiatan illegal fishing telah memberikan kesadaran baru bagi TNI untuk segera memperkuat system pertahanannya di wilayah Natuna. Lanud Ranai akan di tingkatkan tipenya dari C ke B. Natuna akan dibuat layaknya KAPAL INDUK . Jadi basis militer AL, dan AU, ujar Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Pandjaitan, 23 Maret 2016 yang lalu. Menjadikan Natuna bagai Kapal Induk, jadi pusat pengendali lalu lintas udara di wilayah itu, punya superior terhadap serangan udara lawan, sebagai bunker logistik dan amunisi, untuk mensuplai perbekalan bagi pesawat-pesawat tempur TNI AU yang berpatroli di sekitar perairan tersebut.

Pemanfaatan Drone Dalam Pengamanan Perbatasan.

Demikian juga dengan TNI Angkatan Udara yang akan menyiagakan empat unit pasukan khusus Korps Pasukan Khas (PASKHAS), di Pulau Natuna Besar. Pasukan ini dilengkapi dengan sistem rudal pertahanan udara Oerlikon Skyshield buatan Rheinmetall. Sistem rudal Oerlikon Skyshield merupakan sistem pertahanan udara modular termasuk meriam multirole otomatis 35 mm yang dapat menembak jatuh pesawat.

Saat ini baru pangkalan TNI AU Supadio, Halim Perdanakusuma, dan pangkalan udara Hasanuddin, yang sudah menggunakan sistem persenjataan ini. Tapi bagaimana realisasinya? Masih sangat tergantung kemampuan anggaran pemerintah. Pembangunan hanggar tambahan baru akan disiapkan untuk menampung delapan pesawat tempur. Pesawat-pesawat tempur itu mencakup Tempur Su-27, Su-30, F -16 yang hendak dibeli, dan fasilitas skuadron kendaraan udara tak berawak (UAV).

Rencananya ( sejak tahun 2012) akan ada tambahan 1 batalion Infantri dari Bukit Barisan. Markas batalion tersebut berada di daerah Sepempang, Kecamatan Bunguran Timur dengan nama Batalion Infanteri 135. Saat ini di sana baru ada dua Kompi C dan D dari Batalyon 134/Raider (Batam). Untuk membangun markas dan sarananya memerlukan anggaran dan waktu. Begitu juga dengan rencana untuk menyiagakan 4 helikopter AH-64E Apache di Natuna tentu perlu infrastruktur. Dalam darurat tentu bisa saja memanfaatkan Bivak dan bersifat mobile.

Kekutan Tambahan Pengamanan Dan Pertahanan DiPerbatasan.

Tetapi untuk mengoperasikan Heli sekelas Apache memerlukan sarana khusus dan itu perlu dipersiapkan. Kini satuan TNI Terintegrasi telah hadir di Natuna, Kepulauan Riau, dan telah diresmikan. Pembangunan kekuatan ini menunjukkan respons TNI terhadap perkembangan geopolitik di kawasan, terutama eskalasi di Laut China Selatan. Komando Tri Matra yang menggabungkan satuan matra darat, laut, dan udara ini adalah bentuk pembangunan kekuatan TNI agar bisa memberikan daya tangkal terhadap ancaman di perbatasan.

Dihadapkan dengan beratnya medan di sekitar wilayah perbatasan Idealnya Kodam Perbatasan diperkuat dengan satuan Mobilitas Udara (Mobud) yang mampu melakukan patroli udara di sepanjang perbatasan dan juga punya kemampuan untuk memproyeksikan kekuatannya ke DUA TROUBLE SPOTS berbeda di wilayah perbatasan. Kodam secara fakta belum punya kemam puan untuk melakukan patroli udara di sepanjang perbatasan. Dan juga belum punya kemampuan untuk memproyeksikan kekuatannya ke dua trouble spots di wilayah perbatasan pada saat yang bersamaan.

Meski sebatas setingkat regu. Demikian juga untuk perimbangan kekuatan relative dengan negara tetangga, semestinya perlu juga di “gelar” kekuatan pertahanan berupa Meriam batas atau meriam pantai 155 atau yang setara khususnya untuk daerah daerah sekitar  kota-kota perbatasan yang saling berdekatan dengan Kota-kota negara tetangga. Begitu juga dengan satuan Tank, perlu adanya kekuatan semacam itu di Kalimantan.

Pertahanan Teritorial Pengamanan Dan Pertahanan DiPerbatasan.

Untuk kepentingan pertahanan territorial dan sekaligus untuk menjaga keseimbangan kekuatan pertahanan relative dengan negara tetangga serta untuk menggerakkan perekonomian wilayah perbatasan perlu adanya penambahan dan pergeseran kekuatan di Kalimantan. Khususnya gelar meriam perbatasan 155; penambahan satuan Tank; penambahan daya dukung bandara Nunukan-Malinau-dan Tarakan hingga punya Runway 2650 meter untuk bisa memfasilitasi kepentingan pesawat tempur. Pembangunan satu Brigade Inf di Kalimantan Utara dan perkuatan Lanal serta Lanud Tarakan dirasa sangat mendesak khususnya mengimbangi pihak tetangga yang menjadikan Sabah sebagai Armada Timur negaranya.

Selain matra darat di Kalimantan juga terdapat satuan dari Matra lainnya yaitu dari TNI-AL dan TNI AU. TNI AL terdiri dari Lanal Balikpapan, Tarakan, Pulau Laut dan Banjarmasin yang tergabung dalam Armatim, sedangkan Lanal Pontianak tergabung dalam Armabar. TNI AU terdiri dari 5 Pangkalan dan 2 satuan Radar yaitu Lanud Balikpapan, Banjarmasin, Pangkalan Bun, 2 Satuan Radar Balikpapan dan Tarakan yaitu dibawah kendali Koops AU–II sedangkan Lanud Pontianak dan Singkawang II yang berada di Sanggau Ledo di bawah kendali Koops AU-I. Gelar satuan Non Organik di tiap propinsi, gelar kekuatannya juga tidak diurai dalam tulisan ini.

Pengamanan Dan Pertahanan DiPerbatasan.

Yang ingin kita katakan adalah perlunya gelar kekuatan yang berfungsi dengan baik di perbatasan. Jadi jangalah gelar pasukan yang dibuat itu hanya sekedarnya saja atau daripada tidak ada sama sekali. Intinya perbatasan itu dapat termonitor dengan baik, sehingga kalau ada kekuatan lain yang melakukan penyusupan bisa dicegah dan selanjutnya semua mengerti bahwa perbatasan itu terjaga dengan baik dan punya kemampuan untuk berbuat sesuatu yang perlu dilakukan. Coba kita bayangkan, sekarang ini ada sejumlah pos-pos TNI di perbatasan, yang secara teoritis sesungguhnya tidak bisa berbuat banyak, karena mereka tidak diperlengkapi dengan sarana yang semestinya.

[1] https://www.kapernews.com/2020/03/12/bnpp-gelar-rakornas-pengamanan-perbatasan-negara-tahun-2020/

[2] Hal itu dikatakan Oleh Menteri Tito dalam sambutannya pada acara Rapat Koordinasi Nasional Pengamanan Perbatasan Negara (Rakornas Pamtas) Tahun 2020 di Hotel Pullman Central Park Podomoro City, Jakarta Barat, Rabu (11/3/2020).

[3] https://indonews.id/artikel/27981/Menteri-Tito-Perlu-Sistem-Smart-Border-dalam-Pengelolaan-Pengamanan-Perbatasan/

Artikel Marketing, Lebih Kuat Dari Iklan.

Artikel Marketing, Lebih Kuat Dari Iklan.

Oleh Harmen Batubara

Artikel Marketing, Lebih Kuat Dari Iklan. Memang betul seperti itu? Seperti apa dan bagaimana sih cara kerjanya? Salah satu cara mempromosikan Produk dan atau Website secara GRATIS adalah dengan Artikel Marketing. Sebagai bonus tambahan, metode “gratis” ini dapat meningkatkan trafik situs dan penjualan Anda.

Bisa menggandakan atau bahkan melipatgandakan penghasilan Anda. Mau lihat polanya? Kita mengetahui bahwa artikel adalah salah satu cara termudah untuk mempromosikan situs web Anda untuk menghasilkan lebih banyak trafik dan meningkatkan penghasilan Lebih besar lagi.

Affiliasi Cara Dewa
Affiliasi Cara Dewa

Intinya Tulis artikel yang berkaitan dengan situs web Anda dan kirimkan ke situs yang banyak dicari oleh para pembaca, misalnya situs Kompasiana Dll. Caranya juga mudah dilakukan, membutuhkan sedikit waktu tetapi dapat meningkatkan trafik, penjualan dan tentunya penghasilan Anda. Lalu? Bagaimana menulis artikel dapat meningkatkan trafik dan pendapatan?

Intinya. Artikel yang kita tulis di situs Kompasiana atau situs sejenis lainnya berisi tautan atau info ke situs web kita sendiri. Pembaca yang tertarik, setelah membaca artikel dan kemudian tertarik, mungkin memilih untuk mengeklik tautan tersebut dan mengunjungi Anda secara tidak terduga.

Menulis di Situs yang banyak dikunjungi pembaca juga membuat artikel anda bisa dimanfaatkan webmaster lain yang mungkin ingin mempublikasikan artikel tersebut di situs mereka. Sesuatu hal sederhana yang sering terlupakan.

Baca Juga : LandingPress Membuat Website Pro Jadi Mudah

Jika ya, artikel Anda akan menyertakan link kembali ke situs Anda. Dan siapapun yang membaca artikel di situs tersebut tetap dapat mengklik link tersebut untuk mengunjungi situs Anda. Ketika jumlah artikel yang Anda terbitkan bertambah banyak, dan semakin banyak artikel tersebut muncul di berbagai situs web.

Maka jumlah total tautan ke situs Anda juga meningkat. Mesin pencari seperti Google, Bing Dll., sangat terpikat oleh banyaknya tautan yang masuk ke situs web anda. Mereka pasti percaya dan melihat pentingnya situs anda.

Semakin banyak tautan masuk yang dimiliki situs web, semakin penting mesin pencari melekat padanya. Ini kemudian akan meningkatkan penempatan website Anda di hasil pencarian. Bisa jadi akan ditaruh di halaman pertama pada baris pertama. Kebayang nggak?

Jika situs Anda mempromosikan produk atau layanan, tautan yang anda peroleh dari berbagai artikel Anda itu sama saja atau berarti lebih banyak lagi pelanggan potensial bagi Anda. Sekalipun pengunjung hanya sekedar menelusuri secara sepintas pada saat ini, tetapi bukan tidak mungkin besok atau lusa mereka akan datang lagi.  Kalau ternyata memang mereka membutuhkannya. Ya sesederhana itu.

Ada juga orang yang sudah memikirkan hal-hal spesifik yang mereka perlukan tetapi belum bisa memutuskan di antara banyak pilihan yang ada di online. Kemungkinannya adalah, mereka mungkin menemukan salah satu artikel Anda, tertarik dengan konten yang Anda tulis, kemudian mereka mengunjungi situs Anda, dan tertarik dengan promosi Anda. Mereka akan senang dengan anda berikut produk serta situs yang anda kelola.

Artikel Marketing Lebih Kuat Dari Iklan?

Tidak mengherankan mengapa banyak webmaster belakangan ini, menghidupkan kembali gaya pemasaran Online yang selama ini jadi primadonanya. Mereka kembali mau meluangkan waktu untuk menulis.  Mereka lebih banyak artikel tentang situs mereka dibandingkan melakukan cara promosi lainnya. Membuat situs mereka dikenal lebih mudah. Mereka percaya, jika memiliki artikel lebih banyak.

Jelas akan meningkatkan link dan trafik dan membuatnya dapat diakses oleh pengunjung yang mencari di Internet. Karena saat ini banyak orang mencari kebutuhan mereka secara online, menempatkan situs Anda di mesin pencari melalui artikel Anda adalah salah satu cara untuk memberi tahu mereka tentang Anda dan bisnis Anda.

Perlu dipahami, Mesin pencari seperti Google tidak hanya mengindeks situs web, mereka juga mengindeks artikel yang diterbitkan. Mereka juga mengindeks artikel apa pun yang ditulis tentang topik situs web Anda. Jadi, begitu seseorang mencari topik yang sama, mesin pencari akan menampilkan situs Anda atau bahkan mungkin menampilkan artikel yang telah Anda tulis.

Artikel Marketing Lebih Kuat Dari Iklan,Coba Saja

Dan kalau dipikir-pikir, cara ini sangat mudah dilakukan dan itu akan membawa mereka ke situs Anda. Jadi jeroannya? Hanya dengan artikel,  mesin pencari akan memajangnya di posisi yang tepat untuk kepentingan anda.Hal yang baik tentang artikel adalah Anda dapat menulis tentang hal-hal yang ingin diketahui orang. Hal ini dapat dicapai dengan suasana hati yang paling bersahabat, namun dengan cara yang profesional, dengan sedikit tambahan promosi penjualan yang tidak terlalu jelas.

Baca Pula : Memilih Model Bisnis Online, Ciptakan Peluangmu

Jika dipikir-pikir, hanya beberapa menit waktu Anda untuk menulis satu artikel dan mengirimkannya ke situs konten gratis. Idenya sama dengan bila menulis di Kompasiana Dll. Dalam jangka waktu singkat, konten tersebut didistribusikan ke lebih banyak situs daripada yang dapat Anda bayangkan. Bahkan sebelum Anda mengetahui apa yang sedang terjadi. Ternyata Anda telah mendapatkan lebih banyak pengunjung dari pada sebelumnya. Tapi bagaimana cara menuliskan artikel yang menarik itu. Ya anda mampir saja ketempat saya, atau bisa juga lewat membaca buku saya ini. Ya sesederhana itu.

Jika Anda merasa membuang-buang waktu untuk menulis artikel-artikel ini. Terlebih lagi mengabaikan fakta saat Anda akan melihatnya dicetak dan tersebar luas di jagad Internet. Belum lagi perhatian dan minat tertentu yang diberikan orang pada situs web dan produk atau layanan Anda. Maka rasanya anda akan “rugi” besar. Melewatkan peluang besar yang bisa anda buat secara gratis.

Cobalah menulis beberapa artikel dan Anda akan melihat lonjakan trafik situs, popularitas tautan, dan minat yang datangnya tiba-tiba. Sebelum Anda menyadarinya, penghasilan Anda akan berlipat ganda dan bahkan tiga ayau empat kali lipat. Rasa-rasanya tidak ada Upaya yang seperti ini dalam mendapatkan manfaat besar secara gratis ! Cobalah jadi lebih realistis.

Artikel Marketing, Lebih Kuat Dari Iklan.
konten marketing
Kopi Lungun Naso RasaSa

Kopi Lungun Naso RasaSa

Oleh Harmen Batubara

Kopi lungun Naso Rasasa. Kopi yang mengingatkan kita pada Mandheling atau Mandailing sudah dikenal orang Eropa dan Amerika sejak ratusan tahun yang lalu, tepatnya sejak zaman Belanda Tahun 1833. Sebagai warga Mandailing kita sering bertanya dalam hati. Seperti apa sih Topnya Kopi Mandheling ini?

Sebagai gambaran bisa jadi hal itu bisa kita lihat dari Perhelatan Specialty Coffee Association of America (SCAA) Expo ke-28  di Georgia World Congress Center, Atlanta, Georgia, Amerika Serikat (AS), 14-17 April 2016. Sebuah perhelatan Kopi Dunia yang menarik dan mengasikkan. Asosiasi kopi spesial terbesar Kopi dunia.

Terlebih dalam ajang tahunan tersebut Indonesia terpilih menjadi PORTRAIT COUNTRY. Portrait country merupakan penghargaan dari SCAA kepada negara penghasil kopi-kopi terbaik. Dengan menjadi portrait country, sebuah negara mendapat panggung dan perhatian khusus dalam ajang yang menjadi barometer industri kopi spesial itu.

Kopi Lungun Naso Rasasa Masa Lalu.

“Dunia sudah lama menikmati kopi-kopi terbaik dari Indonesia. Ini saatnya kami mengapresiasi Anda. Berterima kasih kepada para petani hingga pelaku industri di dalamnya,” kata Bill Carney, tentu termasuk Kopi Mandailing. Direktur Eksekutif SCAA.

Baca Juga : Youtuber Pemula Itu Sungguh Mengasikkan

Selain pameran kopi spesial, SCAA juga menjadi tempat pameran dan transaksi teknologi pemrosesan dan penyajian kopi terkini. SCAA dihadiri sekitar 12.000 orang dari lebih kurang 75 negara. Di antara negara-negara itu, nama Indonesia bergaung di setiap penjuru sejak awal pembukaan, Kamis (14/4/ 2016)  malam.

Pada seremoni pembukaan, video testimoni orang-orang berpengaruh di dunia kopi tentang cita rasa kopi Indonesia ditayangkan di depan ribuan peserta. Selain Erna Knutsen, Presiden Direktur Royal Coffee AS Bob Fulmer juga menuturkan, Indonesia telah membantu manusia menemukan keindahan cita rasa dari sebuah tanaman tropis.

“Dear Indonesia, thank you for your coffee (Indonesia, terima kasih untuk kopi Anda),” ucapnya. Kopi Mandailing memang Top, tetapi bagaimana dengan Madina? Tempat Kopi itu tumbuh dan dikembangkan?

Kopi Daerah Perbatasan.

Madina dengan Ibu Kotanya Panyabungan kini sudah jadi daerah potensil dan cukup seksi untuk dikembangkan menjadi wilayah yang mampu memberikan kesejahteraan bagi rakyatnya. Madina atau  Mandailing  mempunyai sejarah panjang dalam pengembangan wila yahnya. Pemerintah Hindia Belanda mulai memasuki wilayah  Mandailing Natal tahun 1824 dan membentuk pemerintahan dibawah Karesidenan Air Bangis bagian dari Gouvernment Sumatra’s Westkust.

Tahun 1834 ibu kota pemerintahan Mandailing pindah dan berada di bawah Karesidenan Tapanuli. Tahun 1852, Wilayah Mandailing Natal dibagi menjadi 2 Afdeling yaitu[1]:  Afdeling Mandai ling terdiri dari Groot Mandailing, Klein Mandai ling, Ulu dan Pakantan dan Batang Natal. Afdeling Natal terdiri dari Distrik Natal, Sinunukan, Partilo ban, Kara-kara, Teloh Baleh, Tabuyung, Singku ang, Batu Mondan dan Batahan.

Sebelum Mandailing Natal menjadi sebuah kabupaten, wilayah ini masih termasuk salah satu Kecamatan dari Kabupaten Tapanuli Selatan. Setelah terjadi pemekaran, dibentuklah Kabupaten Mandailing Na tal berdasarkan Undang-undang Nomor 12 tahun 1998, secara formal diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri pada tanggal 9 Maret 1999.

wilayah Mandailing Madida
Daerah Kopi Lungun NasoRasasa

Sejak awal Lemah Dalam Insfrastruktur.

Pada masa itu Belanda belum bisa memasuki wilayah Mandailing. Belanda masih mencoba merebut Bonjol, Bonjol kala itu masih berstatus  DOM[2].  Ini mengindi kasikan bahwa penguasaan wilayah dengan pengerahan militer yang memerlukan biaya yang tidak sedikit. Harus ada biaya yang bisa diambil dari daerah taklukan.

Karena itu, selagi masa perang dan melakukan pertempuran, produksi beras lokal pun dimanfaatkan untuk menghasilkan uang. Terlebih lagi waktu itu beras masih melimpah dan dikirim ke Jawa. Belanda betul-betul memanfaatkan potensi daeah untuk membantu kepentingannya.

Militer Belanda pertamakali mendarat di Natal 1833. Membangun benteng Eluot di Panjaboengan, tepatnya di Natal pada tahun 1834. Setelah menguasai Mandailing Belanda membangun benteng di Rao 1834. Sementara benteng Bonjol masih eksis. Pada tahun 1837 benteng Bonjol dikuasai kemudian lanskap Mandheling, Ankola dan Sipirok juga sepenuhnya dikuasai.

Selama fase invasi ke Bonjol, otoritas sipil di Mandailing berkedudukan di Kotanopan dipimpin oleh Francois Bonnet. Paska Bonjol, selanjutnya militer Belanda mengalihkan perhatian ke Padang Lawas. Untuk memperkuat pertahanan pasukan Belanda dibangun benteng di Pijor Koling (1837), untuk lebih meningkatkan fungsi pos militer sebelumnya di Sayurmatinggi.

Daerah Kopi Lungun Naso Rasasa. 

Karenanya, lanskap Mandailing (groot dan klein) menjadi sangat terjaga keamanannya, sebab ada tiga benteng: di tengah lanskap Mandailing, masih ada benteng Fort Eluot di Panjaboengan, di selatan Mandailing di Rao dan di utara Mandailing di Pijor Koling. Kedua benteng di sisi luar Mandailing ini masih aktif, hingga ekonomi kopi dimulai dan pemerintahan sipil diselenggarakan di Mandheling dan Ankola.

Pembangunan Infrastruktur bagi Pengembangan Mandailing dari sananya memang lemah tapi realistis. Pemerintah Belanda bisa disebut sangat realistis dalam berbagai tindakannya. Mandailing yang tadinya sudah menjadi lumbung beras dan punya komoditi Kopi terbaik pada masanya, justeru itu yang terus dioptimalkan untuk kepentinganya.

Dalam hal pembangunan infrastruktur mereka lebih fokus pada pengembangan sarana jalan yang sudah ada yakni Jalan Poros Kotanopan-Sibolga. Jalan ini merupakan bagian dari Jalan-Padang-Bukit Tinggi-Lubuk Sikaping-Panti-Rao-dan Kotanopan. Saya pernah punya Buku Partiang Latong[3] karya anak Panyabungan.

Sayang kini entah sudah dimana tetapi buku itu dengan jelas melukiskan bagaimana dinamika jadi Kernet Pedati yang ditarik kerbau, sebagai tulung punggung transpotasi dari Panyabungan ke Sibolga. Pada waktu itu seluruh komditas Pemerintah Belanda diangkut (via lelang) melaui transporasi Kuda beban dan Pedati.

Sederhana Tapi Cerdas.

Pembangunan jalan di masa Aisten Residen A.P. Godon[4] sesungguhnya sudah terlaksana antara Panyabungan dan Natal. Pembangunan jalan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari koffij-cultuure. Budaya Kopi.  Belanda memandang Tapanuli tidak hanya Mandheling, karena itu harus ada jalan  yang menghubungkan satu sama lain  (Sipirok, Padang Lawas dan Silindung/Toba) sebagai rencana keseluruhan  yang belum tersentuh sama sekali.

Saat itu, pembangunan jalan poros begitu penting, selain sudah ada jalan arteri Natal-Panyabungan, jalan poros antara Kotanopan dan Sibolga akan menyatukan semua jalan-jalan arteri di seluruh Tapanuli. Untuk efektivitas pemerintahan dan perdagangan, jalan poros ini juga dengan sendirinya menghubungkan dua asisten residen yang ada.

Baca Juga : Buat BisnisMu Raih PeluangMu.

Asisten Residen Tapanuli di Sibolga, dan Asisten Residen Mandheling en Ankola di Kotanopan. Jalan poros ruas Tapanuli ini sesungguhnya bagian dari jalan poros Sumatra’s Westkust darri Padang ke Fort de Kock, lalu Kotanopan, Padang Sidempoean dan Sibolga.

Pada zaman Belanda  pelabuhan Padang-Natal- dan Sibolga sudah jadi semacam “pintu barat” yang jadi penghubung ekspor ke manca Negara khususnya Eropa, India dan Timur Tengah khususnya untuk komoditi jenis Kopii dan kayu gaharu.

Kopi Lungun Naso RasaSa
Koridor Mp3ei Sumatera dalam strategi Pembangunan Indonesia

Era MP3EI Belum Juga Terjangkau.

Kalau kita berkaca pada MP3EI maka sesungguhnya, Madina masih juga belum terjangkau. Hal ini bisa dilihat dari pembangunan Infrastruktur di Koridor Ekonomi Sumatera: Koridor Ekonomi Sumatera memiliki tema pembangunan sebagai “Sentra Produksi dan Pengolahan Hasil Bumi dan Lumbung Energi Nasional” yang dalam detailnya Madina masih belum dapat bagian.

Untunglah para elit Politik di Madina bisa melobi munculnya KEK Batahan  yang melalui Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), menjadikan KEK ini salah satu pilar pembangunan ekonomi Madina ke depan yang fokus membangun kawasan industri dengan pola public private Parthnership (PPP), yaitu kesatuan pemerintah dan swasta membangun kawasan industri dan infrasruktur pendukung untuk memacu pertumbuhan potensi kawasan.

Kecuali KEK Batahan juga Lapangan Terbang Malintang. Kedua infrastruktur ini dipadukan dengan berbagai jalan Kabupaten yang bakal dibangun akan mampu menjadikan Pusat-pusat Pariwisata alam Madina untuk kian berkembang.

Kopi Lungun Naso Rasasa.Masihkah Ada?

Kita dapat melihat bahwa Madina terus berupaya untuk berbuat sesuatu bagi para penggiat Kopi, meski terbatas, sarana jalan terus dibangun misalnya dari desa Pagur ke Desa Padang Lawas. Madina juga sudah mempunyai partner dengan PT Kopi Rakyat Indonesia untuk bekerja sama mengembangkan lahan Kopi bersama rakyat; juga sudah ada rumah produksi Kopi dari BI, sudah didirikan Sekolah Kopi.

Juga sudah ada   Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis Kopi Mandailing (MPIG) sebagai pemilik Hak Paten Indikasi Geografis Kopi Arabika Mandheling dan sekaligus jadi kawan dalam meningkatkan kualitas kopi di tingkat petani, baik dari sisi hulu maupun hilir atau mulai dari budidaya hingga paska panen agar sesuai dengan standar kualitas pasar internasional.

Begitu juga dalam membangun kerjasama dalam  melakukan negosiasi dengan produsen-produsen yang selama ini memakai nama Mandailing. Mereka yang selama ini mengharumkan nama Kopi Mandheling, semua itu semoga akan membuat para penggiat Kopi Mandheling jadi lebih solid dan lebih bekerja sama untuk kemakmuran bersama.

Bisnis Kopi Bisnis Yang Menarik

Bisnis Kopi adalah bisnis yang menarik dan menjanjikan bagi yang memang senang dengan Kopi, tetapi yang lebih menarik bagi kalangan per Kopian di Indonesia adalah bagaimana agar Kopi yang sudah banyak di kenal warga Dunia ini bisa jadi ladang penghasilan. Idenya adalah bagaimana agar Kopi ini jadi bisnis yang menarik.

Itu artinya akan lahir kelak pusat-pusat kebun Kopi yang lengkap dengan dukungannya. Kebun-kebun Kopi yang punya sarana jalan untuk menjangkaunya. Jadi siapapun ia, mereka bisa berkebun Kopi dengan mudah.

Kita ingin melihat munculnya peran Pemda, peran Perguruan Tinggi/ Sekolah, peran Koperasi, peran Rumah Produksi dan bahkan peran para konsultan Kopi. Peran para Kolaborator yang bisa menghadirkan bisnis Kopi yang menguntungkan bagi semua pihak.

Mari kita lihat bisnis Kopi dari kedai Kopi Starbucks (AS), Costa Coffee (UK) dan Luckin Coffee (China). Starbucks Corporation[1] adalah sebuah perusahaan kopi dan jaringan kedai kopi global asal Amerika Serikat yang berkantor pusat di Seattle, Washington.

Starbucks adalah perusahaan kedai kopi terbesar di dunia,dengan 20.336 kedai di 61 negara, termasuk 13.123 di Amerika Serikat, 1.299 di Kanada, 977 di Jepang, 793 di Britania Raya, 732 di Cina, 473 di Korea Selatan, 363 di Meksiko, 282 di Taiwan, 204 di Filipina, 164 di Thailand dan 326 di Indonesia.

Bisnis Dengan Pola Lokal.

Perusahaan ini juga menjual minuman panas dan dingin, biji kopi, salad, sandwich panas dan dingin, kue kering manis, camilan, dan barang-barang seperti gelas dan tumbler. Melalui divisi Starbucks Entertainment dan merek Hear Music.  Perusahaan ini juga memasarkan buku, musik, dan film. Banyak di antara produk perusahaan yang bersifat musiman atau spesifik terhadap daerah tempat kedai berdiri. Es krim dan kopi Starbucks juga dijual di toko grosir.

Tetapi yang sering orang lupa adalah bahwa ide pendirian starbucks ini sesungguhnya adalah ide tiga guru sekawan. Maksudnya mereka tertarik mendirikan Kedai Kopi ini bukanlah oleh sebuah impian yang besar, dan bukan juga karena mereka mempunyai biji kopi yang berkualitas. Sama sekali jauh dari itu.

Sebagai guru yang sama-sama penikmat kopi mereka jadi terinpirasi membangun Kedai Kopi yah karena mereka melihat teman mereka yang berbisnis menjual Biji Kopi Panggang “roast” dan laris manis. Kenapa kita tidak coba berbisnis serupa?  Barulah pada tahun 1987, para pemilik asli menjual Starbucks ke Howard Schultz.

Bisnis Kopi Yang Menggurita

Pada tahun itu pula, Starbucks membuka kedai pertamanya di luar Seattle di Waterfront Station, Vancouver, British Columbia, dan Chicago, Illinois. Jaringan Kopi terbesar kedua adalah Costa Coffee, Kedai ini didirikan di London pada tahun 1971 oleh dua Bruder Bruno dan Sergio Costa sebagai operasi grosir yang memasok kopi panggang ke katering dan spesialis toko kopi Italia.

Seperti Starbucks kemudian dibeli oleh Whitbread pada tahun 1995, kemudian dijual pada tahun 2019 kepada perusahaan Coca-Cola, dan Kedai ini terus berkembang menjadi 3.401 toko di 31 negara dan 18.412 karyawan. Bisnis ini memiliki 2.121 restoran di Inggris, lebih dari 6.000 fasilitas penjual Costa Express dan 1.280 outlet di luar negeri (460 di Cina).

Apa yang ingin kita katakan adalah; kedai Kopi yang diawalnya adalah sebuah usaha “suka-suka” tetapi kemudian jatuh ke tangan pebisnis maka jadilah ia jaringan bisnis yang memberikan keuntungan besar bagi para pemiliknya.

Baca Juga : Google Ads: Buat IklanMu Lebih Moncer 

Kini muncul LucIn Coffee dari China, Luckin Coffee Inc. adalah rangkaian Kedai kopi Cina. Perusahaan ini didirikan di Beijing pada 2017. Pada Januari 2020, ia mengelola 4.507 toko dan melebihi jumlah toko Starbucks di Cina. Sebagian besar tokonya adalah di area lokasi “penjemputan” di gedung perkantoran  atau kampus yang melayani secara online.

LuckIn Coffee sejak awal didirikan sudah dengan pola starUp, buatkan model Kedainya dan tawarkan ke pasar begitu pasar menerimanya atau mengapresiai kelahirannya maka mereka langsung meng “ScaleUp” nya besar-besaran.

Kopi Lungun Naso RasaSa
YouTuber Pemula YouTuber Itu Mengasikkan

Kopi Takar Lungun NasoRasasa.

Kopi Mandailing juga sedikit banyak juga sudah berusaha untuk tetap menjaga Popularitasnya. Misalnya dari Pemda Madina sendiri jauh jauh hari sudah mencoba untuk mengusung nama Kopi Mandailing ke panggung Dunia. Ya mereka mendirikan Lopo Takar Mandheling Coffee[1] Berdiri di Ubud. Bali.

Ya kegiatan ini di inisiasi Dewan Riset Daerah Kabupaten Mandailing Natal. Idenya juga sederhana yakni memperkenalkan bubuk kopi Mandailing di ranah internasional. Kedai itu bernama “Lopo Takar Mandhelling Coffee Tasty”. Pendirian Kedai Kopi ini bekerja sama dengan pengusaha Bali, yakni Wawan Akil (12/1/2014)

Pada kesempatan Peluncurannya banyak dihadiri wisatawan, baik dalam negeri maupun luar negeri, bahkan bintang-bintang film Hollywood diantaranya Julia Robert. Juga ada Cristine Hakim,” kata Ketua Dewan Riset Daerah Kabupaten Mandailing Natal, H. Syahrir Nasution, kepada wartawan,13/1/2014.

Kalau mau mencari tahu Kedai Kopi Mandailing ya cobalah  di RM Pondok Paranginan. Sesuai namanya, takar dalam bahasa daerah Mandailing Natal artinya batok kelapa. Kopi Takar disajikan dengan cangkir yang terbuat dari batok kelapa. Batok dengan ciri uniknya. Perpaduan potongan kayu manis dan gula aren dalam kopi.

Kayu manis ini bisa juga digunakan sebagai sendok sekaligus sedotan.  Selain menambah kesan unik pada tampilan. Kayu manis juga memperkaya cita rasa pada kopi ini. Aroma kayu manis ini  kental terasa di hidung dan lidah sehingga menambah kenikmatan.

Dalam hal peracikannya   relatif sama dengan kopi pada umumnya, yakni diseduh dengan air panas atau mendidih. Yang membedakan itu rasanya. Rasa dan aroma kayu manis gula aren jadi ciri khas. Meski unik dan terkesan eksklusif, kopi ini dijual dengan harga yang relatif murah. Yakni Rp 10 ribu per cangkir.  Para pelanggannya senang.  Rasa kayu manis dan gula arennya membuatnya beda.

Warung Kopi Lungun Naso Rasasa.

Kalau mau mencoba rasa Kopi Mandailing lainnya mungkin anda bisa ke  Lopo Mandheling Coffee, suasanya dengan dikelilingi sawah maka view suasana sawah pedesaan akan memanjakan mata anda. Kedai Kopi ini memang mnyuguhkan Kopi Khusus (speciality) Mandailing.

Kopinya mereka beli dari petani kopi desa Ulu Pungkut, Sopotinjak, Pagur, Pagar Gunung dan Simpang Banyak sebuah dataran tinggi di Mandailing Natal yang memang sudah lama dikenal dengan daerah penghasilan kopi dengan kwalitas baik.

Kedai kopi yang diberinama Lopo Mandheling Coffee ini berdiri sejak tahun 2014 didesain semi modern minimalis dengan sebuah bar tunggal ditengah bangunan sejenis ruko dengan menambah tempat duduk disamping sebidang sawah, dengan menyajikan berbagai penganan dan minuman lainnya.

Menurut para pencinta Kedai Kopi ini yang menarik adalah seduhan hangatnya kopi mandailing, terasa enak terutama bila diminum tanpa gula.Ada beberapa olahan kopi yang di buat di Lopo Mandheling Coffee  ini dan itu bergantung permintaan tamu, misalnya kopi tubruk, saring, espresso, cafelatte, cappucino, sanger kopi mandailing dan semua bergantung permintaan.

Kopi Takar Mandailing, Lungun NasoRasasa
Kopi Takar Mandailing, Lungun NasoRasasa
  • [1] coba juga https://madina.go.id/kafe-lopo-takar-mandhelling-coffee-tasty-berdiri-di-daerah-wisata-ubud-bali/
  • [1]  lihat https://id.wikipedia.org/wiki/Starbucks
  • [1]  periksa https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Mandailing_Natal
  • [2] kunjungi http://akhirmh.blogspot.com/2014/08/bag-1-sejarah-mandailing-pemerintahan.html#more
  • [3]  Buku itu dengan jelas menceritakana kisah pelaku transportasi utama yakni Pedati yang mengangkut Kopi dan barang dagangan lainnya dari Panyabungan ke Sibolga serta episode penyeberangan di Sungai Batang Akola di Sayurmatinggi saat itu belum ada Jembatan.
  • [4] lihat  http://akhirmh.blogspot.com/2014/09/bag-3-sejarah-mandailing-koffij-stelsel.html#more
RoadMap IKN 2045 Kedigdayaan Bangsa.

RoadMap IKN 2045 Kedigdayaan Bangsa.

Oleh : Harmen Batubara

RoadMap IKN 2045 Kedigdayaan Bangsa. Setiap saya mendengarkan proyek infrastruktur di Indonesia, maka yang muncul dalam pikiran saya adalah akan muncul beberapa Ekonom Indonesia yang bakal ikutan Nyinyir. Mereka biasanya pasti datang dengan Konsep feasibility study, mereka pasti bertanya apakah akan Laku? Mereka akan bertanya?

Ubah WebsiteMu Jadi ATM.
Cara Mengubah Web Menjadi Mesin Uang

Sudah waktunya kah? Para Investor macam apa yang akan mau menanamkan Modalnya di situ? Begitu juga halnya ketika Pemerintah Membuka jalan Trans Papua? Atau IKN Nusantara. Mereka Bertanya? Kapan balik Modalnya? Soal bernegara. Apakah semua pembangunan infrastruktur itu harus dihitung untung ruginya? Bagi Jokowi pola pikir seperti itu. Sungguh sesuatu yang tidak berkeadilan sosial. Peluang itu, harus dikreate. Bukan ditunggu.

Misalnya dari seorang Ekonom senior Universitas Indonesia  dalam hal menanggapi soal tawaran untuk berinvestasi di IKN. Menurut dia, perusahaan mana yang mau berinvestasi disitu? Menurutnya swasta akan mau berinvestasi jika minimal ada 5 juta penduduk migrasi dalam 10 tahun di ibu kota baru.  Menurutnya  “Tidak ada perusahaan yang mau merugi. Semua kan tahu baru ekonomis itu kalau penduduk dalam 10 tahun di sana 5 juta, baru ekonomis dan investor asing masuk,” ujarnya kepada Tempo, Kamis, 20 Oktober 2022.

Melihat RoadMap IKN 2045 Kedigdayaan Bangsa.

Hal kedua yang jadi buat ramai adalah munculnya para Investor “Oligarki”. Mereka ini anggak peduli apapun proyeknya, yang penting gimana cara mendapatkan Izin nya. Itu saja. Inilah yang membuat banyak “proyek-proyek” infrastruktur mangkrak di Indonesia selama ini. Izin Proyeknya sudah keluar, proyeknya  sudah di lelang dan bahkan sudah “groundbreaking”  tapi pembangunannya nggak jadi-jadi. Yang Terjadi adalah Izinnya yang laris manis. Dari tangan Oligarki yang satu ke tangan Oligarki lainnya. Proyeknya? Ya naggak ada perubahan dan mangkrak.

Baca Juga : Peluang Penulis Berbisnis Affiliasi.

Direktur Perencanaan dan Pengembangan Proyek Infrastruktur Prioritas Nasional Bappenas, Sumedi Andono Mulyo menyebut pihaknya sudah menyiapkan “Road Map” peta jangka panjang untuk mendukung IKN sampai tahun 2045. Saat Media Gathering di MyTen Coffee & Eatery Senayan Park, Jakarta Pusat, Jumat (23/12/2022). Menurutnya ada lima tahapan yang sudah disiapkan untuk membangun IKN hingga 2045.

Tahap 1 pada 2022-2024, fokus pembangunan antara lain pembangunan KIPP, pembangunan transportasi, penyediaan air minum, drainase, kelistrikan, perumahan, pemindahan ASN, TNI, dan Polri.

Tahap kedua pada 2024-2029 fokus pada perluasan infrastruktur mobilitas, seperti bandara, jalan tol dll. Pengembangan sistem pertahanan dan sistem keamanan, tahun ini juga masih melaksanakan pemindahan ASN, TNI dan Polri.

Ikn Nusantara Karya Para Maestro Bangsa.

Tahap ketiga, pada 2030-2034 pemerintah siap membangun sistem transit dan angkutan umum berbasis jalan dan rel. Peningkatan Investasi lewat penguatan 6 klaster industri dan 2 klaster pemampu. Yang meliputi ekonomi, industri teknologi bersih, farmasi, pertanian berkelanjutan, ekonomi wisata, energi rendah karbon, serta produk kimia. Lalu klaster pendukungnya smart city dan pendidikan abad 21.

Tahap keempat yaitu 2035-2039 mulai disiapkan KA Trans Kalimantan dan KA perkotaan. Pemerintah masih melanjutkan pemindahan TNI Polri pada tahapan ini.

Tahap kelima, yaitu 2040-2045 diharapkan penyediaan fasilitas infrastruktur dan transportasi diharapkan telah selesai.Sementara pemindahan ASN, TNI,  Polri masih terus berlanjut, kalau masih dibutuhkan.

Pada saat ini Hutama Karya tengah melakukan  Land Clearing  lahan IKN seluas 6.600 hektare dan diharapak  sudah terbuka pada April-Mei 2023. Saat ini pemerintah tengah membuat kavling-kavling yang sudah  ditawarkan pada investor tersebut. “Jadi setelah Mei 2023, swasta sudah bisa masuk,” ujar Kartika Wamen BUMN saat berkunjung ke IKN pada 23 Desemebr 2022. Dia optimistis, Istana Presiden sudah rampung 2024. Saat itu, Istana Presiden sudah bisa menyelenggarakan upacara 17 Agustus 2024.

Pahami RoadMap IKN 2045 Kedigdayaan Bangsa.

Dalam hal IKN semua skenarionya bukan seperti itu. Bahwa soal perpindahan Ibu Kota itu sebenarnya sudah ada sejak era presiden Pertama. Soekarno. Jadi sudah ada Perintahnya. Memang Surat Perintahnya Belum ada. Tapi Kalau di dunia militer ada dua soal perintah. Pertama Perintah Tertulis dan Kedua Perintah Lisan. Pada era presiden Soeharto wacana ini juga sudah dikemukakan. Bahkan di era presiden SBY wacana ini juga sudah dikomunikasikan. Tapi barulah kemudian pemerintahan Jokowi yang bisa mewujudkannya.

Maka didesainlah IKN itu. Istananya sendiri dimenangkan oleh Nyman Nuarta Maestro Pematung Indonesia. Tata Kota IKN nya sendiri oleh Syofyan Sibarani Maestro Tata Kota. IKN juga di dukung Oleh UU No: 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara tanggal 15 Februari 2022. UU OmnisBus Low Dll. Insentipnya diberikan dengan tawaran yang menarik. Maka apa yang terjadi?  IKN jadi rebutan Para Investor manca Negara.

Baca Juga : Semangat Ikn Dalam Industri Pertahanan.

Strateginya juga sederhana. Pemerintah dan BUMN sudah bekerja bersama. Lewat  PUPR Kementerian menyiapkan 34 paket pekerjaan konstruksi di KIPP senilai Rp23 triliun dan 25 paket di luar KIPP senilai Rp11,32 triliun.  Mereka bergerak dengan dukungan dana APBN.Seperti diketahui IKN ini membutuhkan dana 466 triliun 20-30% dari APBN dan 372 triliun dari Investor Swasta.

Jadi pada bulan agustus 2022 paket-paket itu sudah mulai di lelang dan dieksekusi di lapangan. Jadi di lapangan sudah dilakukan membangun sejumlah infrastruktur dasar untuk menopang IKN, antara lain Jalan Lingkar Sepaku dan Bendungan Sepaku Semoi; jalan konektivitas, sarana air minum, jembatan, tempat sampah, sanitasi, pengendali banjir, kantor-kantor pemerintah semua sudah dimulai. Juga bakal rusun untuk para pekerja di IKN sudah ada 19 rusun yang bakal siap ahir desember 2022.

Ikn Nusantara Ternyata Diminati Investor.

Kemudian apa yang terjadi ?  Ternyata.  Minat investor untuk berinvestasi di Ibu Kota Negara ( IKN ) Nusantara ternyata memang cukup tinggi. Saat ini minat invetasi di IKN terutama di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) mencapai 39 kali lipat.Jauh dari perkiraan sebelumnya. Tapi apa yang terjadi? Tapia pa menurut Ekonom kita? Kata mereka Itu kan baru dalam bentuk LOI “ loan of interes” dan itu juga baru di kawasan INti? Bagaimana diluarnya? Bla..bla…Memang Sih susah ya menghadapi para ahli atau orang yang pikirannya itu selalu nyinyir. Selalu datang dari semangat “menghambat”.

Kita sering Lupa? Apa yang membuat investor tertarik untuk menanamkan uangnya di Indonesia? Termasuk di IKN Ada beberapa faktor keuntungan yang menjadi motif investor asing misalnya upah buruh yang murah, dekat dengan sumber bahan mentah, luasnya pasar yang ada bagi 275 juta jiwa , menjual teknologi, menjual bahan baku untuk dijadikan barang jadi, insentif untuk investor. Dll.

Konten Seo Friendly
Konten Seo Friendly

KebunKaret Cocok Bagi Warga Papua.

KebunKaret Cocok Bagi Warga Papua.

Oleh Harmen Batubara

KebunKaret Cocok Bagi Warga Papua. Budaya Peramu dan Pendulang adalah sebuah pencapaian dalam bertranformasi. Budaya  cari makan secara meramu dan mendulang, menurut Koentjaraningrat masuk dalam unsur-unsur kebudayaan manusia universal. Masyarakat yang mendiami wilayah perbatasan Papua masih menganut “budaya peramu dan pendulang”, masuk dalam unsur-unsur kebudayaan universal.

Meskipun termasuk unsur kebudayaan universal, namun masih berada pada kualitas primitif dalam sistem hidup berkelompok yang kecil-kecil dan belum masuk dalam kategori unsur-unsur kebudayaan industrial atau kebudayaan modern yang menggunakan teknologi. Dengan menggunakan penjelasan unsur-unsur kebudayaan univeral dari Koentjaraningrat itu.

Maka boleh dkatakan masyarakat yang mendiami sepanjang wilayah perbatasan Papua-PNG jika dilihat dari aspek tahapan kemajuan peradaban manusia, masyarakat Papua itu baru sampai pada tahap peradaban transisi dari primitif menuju peradaban tradisional. Hal seperti ini, memerlukan strategi adaptasi.

Traveler Ke Perbatasan
Traveler Ke Perbatasan

Betulkah KebunKaret Cocok Bagi Warga Papua.

Saya lalu ingat orang Punan Kelay[1] (Orang Mapnan) menghuni Dataran Tinggi Kelay. Mereka tersebar dalam 6 desa, yakni: Long Gie (173 KK), Long Duhung (22 KK), Long Keluh (32 KK), Long Pelai (19 KK) , Long Lamcin 23 KK) dan Long Suluy (65 KK). Rata-rata pendidikan mereka adalah tidak lulus SD. Desa-desa ini berada dalam satu aliran sungai, yakni Sungai Kelay.

Sungai adalah satu-satunya sarana transportasi untuk menjangkau desa-desa ini. Memerlukan waktu 2 jam (Long Duhung) sampai 9 jam (Long Sului) perjalanan dengan ketinting (perahu kecil dengan pendorong mesin 15 pk) dari Kampung Long Gie. Ketika World Education pertama kali datang ke desa-desa orang Punan Kelay.

Mereka mendapati bahwa mereka masih sangat bergantung pada kehidupan di hutan. Rata-rata mereka hidup di hutan (meinggalkan kampung bersama seluruh anggota keluarga) selama 133-240 hari per tahun.Mencari kehidupan di alam bebas. Pertanian belum menjadi pekerjaan utama mereka.

Baca Juga : Formula Sukses,Pebisnis Affiliate: Wujudkan Peluangmu

Seperti apa sih Budaya Peramu  Papua dan bagaimana pula karakter kemiskinan di tanah Papua itu? Dapat kita katakan masyarakat peramu di Papua juga tidak jauh berbeda dengan yang ada di Punan Kelay (Kalimantan ). Untuk hidup mereka harus ke luar dari desanya, berpindah desa atau nomad di hutan-hutan di sekitar tanah adat mereka. Untuk makanan alam masih mampu memberikan mereka kehidupan.

Kebun Karet Bagi Warga Perbatasan Papua
Kebun Karet Bagi Warga Perbatasan Papua

Kenapa KebunKaret Cocok Bagi Warga Papua.

Untuk mendapatkan uang (kontan) mereka juga bisa menjual hasil tangkapan (binatang), kayu (gaharu), kulit kayu dll yang bisa mereka jual (barter ), tetapi jumlahnya tentu sangat tergantung hasil tangkapan mereka. Kalau melihat suku Punan Kelay mereka bisa mendapatkan uang sekitar 250 ribu per bulannya. Dalam kondisi seperti itulah mereka menjalani kehidupan mereka.

Bagi warga yang sudah agak maju, khususnya mereka yang ada dperkotaan polanya juga tentu sangat berbeda.  Budaya telah membuat mereka seolah lebih susah, kebersamaan telah salah persepsi.  Di Papua nilai sosial jauh lebih tinggi dari nilai ekonomi[2]. Hampir setiap rumah di Papua bukan berisi keluarga inti, yaitu bapak, ibu dan anak.

Setiap rumah berisikeluarga besar. Akhirnya gaji (pendapatan) tidak cukup untuk kebutuhan sebulan.Sistem budaya mengkondisikan bapa ade, ipar, mertua tinggal bersama; belum lagi acara adat yang melibatkan seluruh keluarga besar dengan biaya yang besar juga.Hasil pertanian yang seharusnya memiliki nilai ekonomi yang besar, akhirnyamenjadi tidak berharga, karena kerabat hasil pertanian ,dibagi bagikan akhirnyatidak ada pendapatan yang tetap dari masyarakat.

Dimanapun Jadi Miskin Itu Sungguh Tidak Enak.

Menjadi orang Papua miskin atau Papua Peramu di pegunungan tentu lebih sederhana bila dibandingkan dengan orang Papua miskin di daerah perkotaan.  Sebab meski tidak punya uang di pegunungan sepertinya tidak jadi persoalan. Karena yang jualan juga tidak ada. Berbeda dengan di Kota, semua serba harus beli. Bisa anda bayangkan hidup di kota tanpa uang di tangan. Untuk sekedar makan masih bisalah ngutang di warung tetangga, tetapi begitu ada yang sakit atau dapat musibah? Dunia jadi gelap.

Untung sekarang  di era Jokowi-JK sudah ada BPJS, sudah ada kartu Pintar dan Kartu Sehat. Masalah seperti ini tentu berlaku di kota-kota seluruh Indonesia. Kalau di Bandung atau Jakarta, mereka masih bisa cari uang kontan lewat apa saja; misalnya jadi tukang pacul musiman. Mereka bawa pacul dan pergi ke kota, ada saja yang memerlukan jasanya. Satu minggu kemudian pulang ke kampungnya dan bawa uang.

Intinya sesungguhnya warga miskin atau warga Peramu itu perlu pekerjaan yang selalu bisa memberi mereka penghasilan, misalnya punya kebun karet, koko atau apa saja hasil panen yang bisa dijual dan mendapatkan uang kontan. Faktanya, kebun karet adalah ATM di perdesaan.

Pagi mereka menyadap karet, siangnya sudah dapat uang. Apakah susah memberikan kebun karet pada warga Papua? Tanah luas, dana operasional ada dana Otsus ada dana dari CSR dan sejenisnya. Saya kembali ingat masyarakat peramu ysng di Punan Kelay[3]. Ketika World Education pertama kali datang ke desa-desa orang Punan Kelay, mereka menemukan warga masih sangat bergantung pada kehidupan di hutan.

Memang KebunKaret Cocok Bagi Warga Papua.

Rata-rata mereka hidup di hutan (meinggalkan kampung bersama seluruh anggota keluarga) selama 133-240 hari per tahun. Namun mereka  menemukan bahwa di kampung mereka sudah ada tanaman kakao yang sama sekali tidak dipelihara. Melihat kondisi yang demikian, World Education mulai dengan mengajak beberapa keluarga untuk melakukan pemeliharaan terhadap tanaman kakao mereka.

Pemeliharaan ini tidak rumit. Karena mereka hanya perlu melakukan pemangkasan tanaman dan mengurnagi pohon-pohon yang menaungi tanaman kakao mereka. Pemangkasan hanya membutuhkan waktu 2-3 hari saja. World Education juga mengajak mereka untuk berkunjung ke desa tetangga yang sudah mengembangkan kakao secara intensif. Hasilnya, enam bulan sesudah pemangkasan, mereka mulai panen kakao. Dan ternyata buah kakao tersebut sangat mudah dijual. Hal tersebut menarik minat mereka untuk menekuni tanaman kakao.

Baca Pula : Membangun Tim Sukses Pilkada

Tentu ada beberapa caya yang bisa dilakukan oleh Pemda setempat untuk mengembangkan warganya di perbatasan. Hanya saja yang sering kita temukan, justeru Pemdanya sendiri yang seolah tidak punya perhatian yang cukup untuk mengembangkan warga perbatasannya. Warga perbatasan yang bisa dikatagorikan masuk pada golongan masyarakat peramu atau warga miskin di perbatasan. Pemerintah sebenarnya sudah pernah punya pola pembangunan Desa Transmigran. Nah apa salahnya untuk mencoba konsep ini di perbatasan?

Memberdayakan Kehidupan Warga Lokal Papua.

Tapi bukan untuk warga pendatang tetapi pola transmigrasi buat warga lokal.  Ya. Buat pola Transmigrasi, tapi khusus orang lokal. Sediakan lahan @ dua hektar, siapkan lahannya, buatkan rumahnya; sediakan bibit; sediakan obat hama dan berikan mereka kebutuhan hidup selama satu tahun. Maka mereka akan jadi tuan bagi diri mereka sendiri. Apakah Pemda tidak bisa membuatkan mereka modal seperti ini? Sementara untuk anak-anak mereka diberikan kartu pintar dan kartu kesehatan ala Jokowi.

Perihal kebun karet ini, menurut penelitian kalangan Missionaris di Papua, Kebun karet cocok untuk menjadi tumpuan hidup warga Papua asli. Berbeda dengan kebun sawit, sawit adalah tanaman industri yang pengelolaannya ikut pola dan disiplin yang tinggi. Mulai dari pemberian obat hama, penyiangan rumput, dan pemetikan hasil semua sudah harus sesuai jadwal. Kalau tidak bisa merawatnya sesuai jadwal maka hasilnya akan busuk.

Hal seperti ini, tidak cocok bagi warga Papua yang umumnya masih tradisional dan “malas”. Kebun karet ini beda dengan sawit, dia tahan banting dan umumnya mudah di rawat. Demikian juga dengan cara memanennya. Kalau pagi misalnya hari hujan, nanti agak siangan masih bisa “menyadap” karetnya. Pengolahan hasilnya juga hampir tidak membutuhkan ketrampilan khusus. Siapapun bisa melakukannya.

KebunKaret Cocok Bagi Warga Papua Sesuai Ritme Kehidupan.

Itulah yang dilakukan Modestus  Kosnan (48) meski terlihat berpeluh di bawah terik mentari membalik-balik lembaran karet putih yang dijemur disamping rumahnya, tapi ia senang. “Syukur hari ini tak hujan. Saya bisa menjemur karet sampai kering,” katanya. Modestus adalah salah satu warga Erambu yang berkebun karet. Karet selama ini menjadi sumber penghasilan utama bagi Modestus dan keluarganya.

Program kebun rakyat ini, bila bisa dikembangkan diperkampungan warga; tetapi kalau tanahnya tidak terdukung maka dicarikan tanah-tanah di pinggir jalan trans Papua yang panjangnya 4500 km lebih itu. Intinya adalah memberikan dan mentransformasi kehidupan warga Papua dari yang selama ini berupa Peramu dan Pendulang jadi pekebun karet tradisional. Program ini perlu didukung dengan kartu pintar dan kartu sehatnya Jokowi, sehingga anak-anak mereka tetap bisa bersekolah meski kebun mereka belum berhasil.

Dengan menanggung biaya hidup selama satu atau dua tahun diharapkan mereka bisa memadukan usaha kebun karetnya dengan kegiatan lain yang sifatnya masih sebagai peramu dan pendulang. Dengan tenggang waktu satu tahun, mereka diharapkan mampu beradaptasi dan melanjutkan kehidupannya selama tiga tahun ke depannya sampai karetnya bisa di sadap. Kalau ini bisa diwujudkan maka warga Papua akan bisa bertransformasi jadi warga kelas pekerja yang tidak lagi hanya sebagai seorang peramu dan pendulang.

Batas Negara Indonesia


[1] http://baltyra.com/2010/12/13/dari-peramu-menjadi-petani-yang-mandiri/

[2] ] Saya lalu ingat klipping saya tentang kemis kinan di Papua. Pada tahun 2008 ada wawancara wartawati Jubi Angle Flassy dengan Dr Dirk Veplum, MS . Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Cendera wasih tentang bagaimana karakter kemiskinan di tanah Papua dan hemat saya masih relevan untuk dipergunakan melihat kemiskinan di Papua saat ini.

[3] http://baltyra.com/2010/12/13/dari-peramu-menjadi-petani-yang-mandiri/

Membangunan Perbatasan Berbudaya Papua

Membangunan Perbatasan Berbudaya Papua

Oleh Harmen Batubara

Budaya Peramu dan Pendulang adalah sebuah pencapaian dalam bertranformasi. Membangunan Perbatasan Berbudaya Papua. Budaya  cari makan secara meramu dan mendulang, menurut Koentjaraningrat masuk dalam unsur-unsur kebudayaan manusia universal. Masyarakat yang mendiami wilayah perbatasan Papua masih menganut “budaya peramu dan pendulang”, masuk dalam unsur-unsur kebudayaan universal. Meskipun termasuk unsur kebudayaan universal, dan berada pada kualitas primitif. 

Belum masuk dalam kategori unsur-unsur kebudayaan industrial atau kebudayaan modern yang menggunakan teknologi. Dengan menggunakan penjelasan unsur-unsur kebudayaan univeral dari Koentjaraningrat itu maka masyarakat yang mendiami sepanjang wilayah perbatasan Papua-PNG jika dilihat dari aspek tahapan kemajuan peradaban manusia, masyarakat Papua itu baru sampai pada tahap peradaban transisi dari primitif menuju peradaban tradisional. Hal seperti ini, memerlukan strategi adaptasi.

Sepertiapa sih Budaya Papua dan bagaimana pula karakter kemiskinan di tanah Papua itu?[1]Karakter kemiskinan di Papua bersumber dari kultural atau budaya. Di Papuanilai sosial jauh lebih tinggi dari nilai ekonomi. Hampir setiap rumah di Papuabukan berisi keluarga inti, yaitu bapak, ibu dan anak. Setiap rumah berisikeluarga besar. Akhirnya gaji (pendapatan) tidak cukup untuk kebutuhan sebulan.Sistem budaya mengkondisikan bapa ade, ipar, mertua tinggal bersama; belum lagiacara adat yang melibatkan seluruh keluarga besar dengan biaya yang besar juga.Hasil pertanian yang seharusnya memiliki nilai ekonomi yang besar, akhirnyamenjadi tidak berharga, karena kerabat hasil pertanian ,dibagi bagikan akhirnyatidak ada pendapatan yang tetap dari masyarakat.

Baca Juga : Menjadi Penulis Pro Dengan Memanfaatkan Logika SEO

Bagaimana Membangunan Perbatasan Berbudaya Papua?

Menjadi orang Papua miskin di pegunungan tentu lebih sederhana bila dibandingkan dengan orang Papua miskin di daerah perkotaan.  Sebab meski tidak punya uang di pegunungan sepertinya tidak jadi persoalan. Karena yang jualan juga tidak ada. Berbeda dengan di Kota, semua serba harus beli. Bisa anda bayangkan hidup di kota tanpa uang di tangan. Untuk sekedar makan masih bisalah ngutang di warung tetangga, tetapi begitu ada yang sakit atau dapat musibah? Dunia jadi gelap.

Untung sekarang  di era Jokowi-JK sudah ada BPJS, sudah ada kartu Pintar dan Kartu Sehat. Masalah seperti ini tentu berlaku di kota-kota seluruh Indonesia. Kalau di Bandung atau Jakarta, mereka masih bisa cari uang kontan lewat apa saja; misalnya jadi tukang pacul musiman. Mereka bawa pacul dan pergi ke kota, ada saja yang memerlukan jasanya. Satu minggu kemudian pulang ke kampungnya dan bawa uang.

Intinya sesungguhnya warga miskin itu perlu pekerjaan yang selalu bisa memberi mereka penghasilan, misalnya punya kebun karet. Kebun karet adalah ATM di perdesaan. Pagi mereka menyadap karet, siangnya sudah dapat uang. Apakah susah memberikan kebun karet pada warga Papua? Tanah luas, dana operasional ada dana Otsus ada dana dari Free Port dan sejenisnya. Buat pola Transmigrasi; tapi khusus orang lokal.

Cara Membangunan Perbatasan Berbudaya Papua.

Sediakan lahan @ dua hektar, siapkan lahannya, buatkan rumahnya; sediakan bibit; sediakan obat hama dan berikan mereka kebutuhan hidup selama satu tahun. Maka mereka akan jadi tuan bagi diri mereka sendiri. Apakah Pemda tidak bisa membuatkan mereka modal seperti ini? Sementara untuk anak-anak mereka diberikan kartu pintar dan kartu kesehatan ala Jokowi. Sungguh membangun negeri ini sebenarnya tidaklah susah. Pemda bisa melakukan itu. Hanya saja pemda sering berpikirnya lain.

Menurut penelitian kalangan Missionaris di Papua, Kebun karet cocok untuk menjadi tumpuan hidup warga Papua asli. Berbeda dengan kebun sawit, sawit adalah tanaman industri yang pengelolaannya ikut pola dan disiplin yang tinggi. Mulai dari pemberian obat hama, penyiangan rumput, dan pemetikan hasil semua sudah harus sesuai jadwal. Kalau tidak bisa merawatnya sesuai jadwal maka hasilnya akan busuk. Hal seperti ini, tidak cocok bagi warga Papua yang umumnya masih tradisional dan “malas”.

Kebun karet lain, dia tahan banting dan umumnya mudah di rawat. Demikian juga dengan cara memanennya. Kalau pagi misalnya hari hujan, nanti agak siangan masih bisa “menyadap” karetnya. Pengolahan hasilnya juga hampir tidak membutuhkan ketrampilan khusus. Siapapun bisa melakukannya.

Juragan affiliate
Juragan affiliate

Membangunan Warga Perbatasan Berbudaya Papua.

Itulah yang dilakukan Modestus  Kosnan (48) meski terlihat berpeluh di bawah terik mentari membalik-balik lembaran karet putih yang dijemur disamping rumahnya, tapi ia senang. “Syukur hari ini tak hujan. Saya bisa menjemur karet sampai kering,” katanya. Modestus adalah salah satu warga Erambu yang berkebun karet. Karet selama ini menjadi sumber penghasilan utama bagi Modestus dan keluarganya.

Program kebun rakyat ini, bila bisa dikembangkan diperkampungan warga; tetapi kalau tanahnya tidak terdukung maka dicarikan tanah-tanah di pinggir jalan trans Papua yang panjangnya 4500 km lebih itu. Intinya adalah memberikan dan mentransformasi kehidupan warga Papua dari yang selama ini berupa Peramu dan Pendulang jadi pekebun karet tradisional. Program ini perlu didukung dengan kartu pintar dan kartu sehatnya Jokowi, sehingga anak-anak mereka tetap bisa bersekolah meski kebun mereka belum berhasil.

Dengan menanggung biaya hidup selama satu atau dua tahun diharapkan mereka bisa memadukan usaha kebun karetnya dengan kegiatan lain yang sifatnya masih sebagai peramu dan pendulang. Dengan tenggang waktu satu tahun, mereka diharapkan mampu beradaptasi dan melanjutkan kehidupannya selama tiga tahun ke depannya sampai karetnya bisa di sadap. Kalau ini bisa diwujudkan maka warga Papua akan bisa bertransformasi jadi warga kelas dunia kerja yang tidak lagi hanya sebagai seorang peramu dan pendulang.

Strategi Adaptas Membangunan Perbatasan Berbudaya Papua.

Menganalisa lebih jauh tentang “strategi adaptasi” dalam konteks warga Papua di perbatasan yang ada saat ini, maka penguatan kapasitas Sumberdaya Manusia (SDM) perbatasan menjadi salah satu hal mendasar yang perlu diprioritaskan. Agenda penguatan kapasitas SDM dalam “strategi adaptasi” ini akan menopang terwujudnya keunggulan dari masyarakat maupun daerah perbatasan. Berbicara lebih jauh tentang SDM ini, maka peran pendidikan dan pelatihan menjadi sebuah titik konsentrasi yang fundamental untuk dikembangkan dan diberdayakan guna meningkatkan kualitas dari SDM perbatasan itu sendiri.

Pendidikan menjadi pilar utama dan pemamfaatan teknologi Tepat Guna menjadi suatu pilihan yang mampu membekali SDM perbatasan. Bahkan, melalui pendidikan, SDM perbatasan diproyeksikan untuk mampu membangun diri dan daerahnya sendiri di mana nantinya dapat mendukung proses perwujudan competitiveness yang diagendakan baik oleh Pemerintah Pusat maupun Daerah.

Teknologi tepat guna di tengah budaya peramu bisa di contohkan seperti berkebun karet rakyat, berkebun Pinang dan mengolah Pohon Sagu. Untuk agenda pendidikan, ada dua opsi yang perlu dijadikan pertimbangan, di mana di antaranya adalah pengembangan pendidikan yang berorientasi kepada kearifan local yang berlaku, pengembangan pendidikan dengan mengirimkan SDM di wilayah perbatasan untuk belajar di luar daerahnya atau bila perlu ke negeri tetangga. Sehingga mereka bisa merasakan sendiri manfaatnya.

Ubah WebsiteMu Jadi ATM.
Cara Mengubah Web Menjadi Mesin Uang

Membangunan Perbatasan Berbudaya Papua.

Balada orang Papua  menjadi pendatang baru diatas Tanahnya Sendiri sebenarnya adalah bagian dari proses adaftasi itusendiri. Hampir semua bangsa pribumi mengalami hal seperti itu. Hal serupa itukita bisa temui di Jawa pada awal tahun 70 an, yang lebih dikenal denganistilah “Ali Baba”. Maknanya yang punya adalah Ali (pribumi) tapi yangmengoperasikannya adalah Baba (pendatang, turunan tionghoa). Hal seperti ituterjadi juga di Malaysia Dll. Persoalan yang satu ini cukup rumit bagi siapapun di Papua.

Kita bisa lihat contoh, bahwa beberapa pasar yang sudah dibangun di sana, setelah selesai kemudian sering terjadi tidak berfungsi sama sekali. Lalu ada juga pasar yang sudah dibangun itu, tetapi sama sekali tidakmengakomodir masyarakat asli Papua untuk berjualan di situ. Tidak adamasyarakat asli Papua yang berjualan di situ. Lalu mereka mengatakan bahwa  “mereka menjadi pendatang baru di atastanahnya sendiri”.

Padahal bisa terjadi, awalnya mereka punya toko, merekamemang diberi jatah; tetapi kemudian tidak punya modal dan tidak punyakemampuan; kemudian Toko pindah tangan dengan cara illegal, mereka menjualnya,mereka dapat uang tapi kemudian tersisih. 

Baca Pula : Membangun Blog Bisnis, Jual Kemampuan Membangun Bisnismu   

Sesungguhnya hal seperti ini bukanlah monopoli Papua, di Jawa dan Sumatera atau dimana saja hal seperti ini pernah terjadi. Putra daerah biasanya tidak atau belum mempunyai kemampuan untuk mengelola usaha. Umumnya dahulu istilahnya Ali Baba, maksudnya yang punya atau pemilik adalah orang pribumi atau daerah tetapi yang mengoperasional kannya adalah warga keturunan Tionghoa atau pendatang lainnya.

Membangunan Papua Lewat BudayaNya.

Hal seperti ini terjadi bertahun-tahun dan itu bisa dimana saja dan bila tidak bisa dikelola dengan baik maka ia akan menjadi sumber kecemburuan sosial. Jadi sesungguhnya yang terjadi di Papua ini juga adalah sesuatu yang alami sesuai dinamika perubahan itu sendiri. Hanya saja memang kemudian lalu dibesar-besarkan.

Pernah dengar Budaya Proposal Ala Papua. Budaya Apapula itu? Inilah salah satu sisi lain yang memprihatinkan dari Otonomi daerah.  Mari kita dengarkan penuturan Gubernur Papua Lukas Enembe SIP, MH. Menurutnya  masyarakat Papua masih hidup dalam kemiskinan dan ketergantungan, mereka belum bisa menolong dirinya sendiri.  Kemampuan mereka hidup sangat bergantung dari kebijakan pemerintah baik pusat, maupun daerah dalam hal ini provinsi dan kabupaten/kota.

Perubahan baru yang sangat merisaukan adalah “ cara hidup masyarakat Papua hidup dengan budaya proposal ”. Budaya proposal sudah menjadi budaya baru, “sehingga setiap kepemimpinan pasti selalu memiliki pengalaman yang sama. Karena itu, beberapa waktu lalu saya telah membakar kurang lebih 20 ribu proposal yang telah dimasukan ke Pemerintah Provinsi Papua[2] Gubernur menuturkan, keputusannya untuk membakar seluruh proposal tersebut  sudah melalui perang bathin yang luar biasa dalam hatinya. 

Membangunan Perbatasan Papua Lewat Budayanya. 

Gubernur berdoa pada Tuhan meminta kekuatan agar dapat menyelamatkan masyarakat Papua sehingga mereka terbebas dari rasa ketergantungan yang tinggi terhadap kebijakan pemerintah, yang pada akhirnya akan menyusahkan dan melemahkan kekuatan dirinya. ‘’Keinginan saya adalah masyarakat Papua dapat keluar dari ketergantungan terhadap kebijakan pemerintah, menggali dan mengelola potensi yang ada pada mereka dan sekitar mereka agar dapat bermanfaat bagi kehidupann mereka,’’ Ujarnya waktu itu.

Dikatakannya, Tanah Papua adalah surga yang jatuh di bumi, hitam kulit keriting rambut adalah kebanggaan dan kekuatan kami.  Ini adalah anugerah dari Tuhan yang maha kuasa untuk kita syukuri dan kita Jaga. Kenapa kehidupan di Papua yang ibarat surga tersebut tidak memberikan manfaat yang berarti bagi masyarakat.  Sehingga melemahkan semangat hidup mereka.  Untuk menciptakan kultur yang baru terangkat dari ketidak pedulian mereka. Khususnya menghargai dan menjaga identitas dirinya sebagai masyarakat bangsa dan Negara yang pluralistik ini.

Seperti yang dikatakan Enembe, berat memang untuk mengubah kultur Papua yang kesemuanya penuh ketergantungan.  Kala itu Gubernur tetap akan bekerja keras selama masa kepemimpinannya agar masyarakat Papua dapat Bangkit, Mandiri dan Sejahtera. Harapan ini tidak muluk-muluk sebab banyak langkah konkrit dan strategis yang sedang  diperjuangkan dan laksanakan sesuai dengan visi misi Gubernur Papua.

Semangat Bangkit Mandiri dan Sejahtera. “Sang Gubernur selalu mengingatkan kepada semua komponen masyarakat di Papua. Baik aparatur pemerintah, lembaga swadaya masyarakat. Demikian juga masyarakat adat serta komponen lainnya untuk selalu bekerja dengan hati. Dengan penuh kerendahan hati serta jujur maka Tuhan akan memberkati masyarakat dan tanah Papua.


[1] Saya lalu ingat klipping saya tentang kemis kinan di Papua. Pada tahun 2008 ada wawancara wartawati Jubi Angle Flassy dengan Dr Dirk Veplum, MS . Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Cendera wasih tentang bagaimana karakter kemiskinan di tanah Papua dan hemat saya masih relevan untuk dipergunakan melihat kemiskinan di Papua saat ini.
[2] Ungkap Gubernur dalam sambutan tertulis yang disampaikan Asisten Bidang Umum Sekda Papua, Recky Ambrauw, pada pembukaan Musyawarah Daerah I Jaringan Aksi Perubahan Indonesia (JAPI), Rabu (2/10/2013) di Diklat Sosial Abepura waktu itu.