Oleh harmen batubara
Sebenarnya peluang untuk bisa mendapatkan penghasilan dan kepuasan lewat menulis peluangnya selalu ada dan bahkan semakin banyak. Disamping sebagai penulis dengan cara konvensional, sekarang menulis untuk kepentingan media online juga tidak kalah serunya. Maksud saya tidak kalah jumlahnya. Anda bisa jadi penulis artikel online, penulis media online.Ragam tulisannya juga tidak kalah banyaknya puluhan atau bahkan ratusan segmen kehidupan membutuhkan jasa kepenulisan. Anda bisa jadi penulis artikel untuk online dengan harga mulai dari 5000 rupiah per seratus kata.
Anda juga bisa memanfaatkan software “spinner” untuk menduplikasi artikel anda tetapi tetap bisa lolos sensor “plagiat”. Anda cukup menuliskan sebuah tulisan asli dengan sentuhan ke ahlian anda. Setelah itu duplikasi artikel anda hingga puluhan artikel setara. Artinya kalau tulisan anda itu dengan jumlah kata 1000 kata atau setara rp 50000, setelah anda “spinned nilainya menjadi 1juta hingga dua juta rupiah. Dan itu tidak menyalahi kode etik jurnalistik(?)
Bagaimana Cara Menulis Artikel Untuk Media Online.
Malah sekarang anda punya aplikasi lain atau semacam asisten yang bisa membantu anda, seperti Chat GPT, seperti Gemini Dll. Anda bisa memintaknya untuk membuat tulisan tentang apa saja yang anda suka. Yang penting anda bisa mensiasatinya agar tidak terpantau bahwa itu hasil karya Chat GPT. Caranya bisa bermacam-macam dan anda tinggal “googling” saja di Google. Artinya kesempatan untuk jadi penulis itu tetap saja ada. Bahkan semakin berkembang. Namun begitu anda sebenarnya tetap membutuhkan “panduan” dalam menulis. Karena aplikasi apapun itu, perannya tidak lebih dari sekedar sarana atau alat. Masih ingat pepatah yang mengatakan “man behind the gun”? Ya meskipun senjatanya canggih, tetapi semuanya tergantung siapa yang memakainya. Ya kan?
Baca Juga : Penulis Profesional Memanfaatkan SEO
Mengirimkan artikel ke suatu harian atau Koran atau kolom opini di media massa, mungkin menjadi dambaan bagi para penulis. Entah menulis untuk koran berskala nasional atau pun lokal, yang jelas ada prestise tersendiri bagi penulisnya serta kepuasan berbagi perspektif pada masyarakat. Namun demikian, kita harus punya perhitungan sebab kita akan bersaing dengan banyak penulis profesional. Keraskah persaingan itu? Jawabnya tentu relative. Kalau tulisan anda memang bagus dan berkualitas serta pada waktu yang tepat, maka kemungkinan artikel anda untuk dimuat besar sekali. Tetapi apakah itu suatu jaminan? Tentu tidak, sebab pada ahirnya yang berhak menentukan dimuat tidaknya tulisan anda tersebut tergantung Redaksi dan Pimpinan Redaksinya.
Cara Menulis Artikel Untuk Media Online khususnya Harian Koran.
Buku ini adalah tentang Cara Menulis Artikel Untuk Media Online khususnya Harian Koran. Ini tentang cara menulis Cari Honor lewat media Koran atau media Online. Coba ingat kembali. Tentang keinginan anda untuk mencari Honor. Khususnya, setelah Anda memiliki Ide yang menarik. Judul yang lagi Trending. Berikutnya adalah meracik. Menggabungkan berbagai kejadian agar bisa Lebih menarik. Lebih membuat pembacanya kian penasaran. Ingin tahu apa yang ingin anda katakana. Mematutkan Judul, subjudul dan transisi. Mengintegrasikan fakta, kutipan, dan statistik secara efektif dan menarik, serta beken.
Meracik tidak lepas dari seni menarik minat, memantik rasa penasaran dengan memperkuat argumen dan tujuan yang diingini. Menambah wawasan tulisan. Ingat tulisan yang berbobot itu terdiri dari 80 persen intelektual sisanya baru ketrampilan menulis itu endiris. Jadi kalau isinya hanya omon-omon doang meski menarik bisa jadi tidak bermanfaat. Dengan menguasai keterampilan meracik dan dalam tulisan yang berbobot. Percayalah Anda akan mampu membuat artikel yang terorganisir rapi dan terasa bagai mengalir secara alami dengan baik. Dan disukai oleh Media Online.
Jangan berhenti sampai disini. Lakukan riset, buat penelitian. Jadilah dan semangatlah laksana Seorang Penulis Profesional. Rasakan pentingnya riset. Ini soal kredibilitas. Ini soal bagaimana menuliskan artikel yang informatif dan berwawasan luas. Ingat menulis itu 80 intelektual, selebihnya adalah ketrampilan meracik, bertutur dan menghibur. Jadi anda harus menguasai apa yang anda tuliskan. Anda harus ahlinya.
Menulis Artikel Yang Oke Untuk Media Online.
Jujur saya akui. Jadi penulis awalnya karena tuntutan keadaan. Jadi Penulis Kejar Honor. Ceritanya ketika masih kuliah ditahun pertama di UGM tahun 73an. Jalan yang ada waktu itu adalah sebagai penulis. Tegasnya membiayai kuliah dengan cara cari Honor dari Tulisan. Tanpa ilmu, tanpa pengalaman, tanpa guru. Tidak punya mesin Tik. Tidak bisa mengetik. Zaman itu belum ada Komputer apalagi Hp. Ternyata berhasil. Hal itu jugalah yang membuat saya bersemangat untuk menuliskan Buku ini. Cara Menulis Artikel Untuk Media. Khususnya bagi mereka yang mencari honor dari tulisan.
Baca Juga : Three InOne Cara Mastah Menulis Konten Berkualitas.
Kalau tulisan anda sudah bisa dimuat oleh sebuah Koran di sebuah media online, itu berarti Tulisan anda sudah sesuai dengan standar kepenulisan yang ada dalam Koran atau media online tersebut. Sebaliknya, kalau tulisan anda belum berhasil untuk dimuat oleh sebuah surat kabar yang anda inginkan, maka itu berarti tulisan anda memang belum dapat memenuhi standar Koran yang bersangkutan.Para pembaca yang budiman, banyak juga penulis yang sudah keburu angkat tangan sebelum dia mengirimkan tulisannya ke sebuah Koran. Apalagi sudah sering mendengar bahwa bila tulisan kita bisa dimuat oleh Koran tertentu, hal itu sebagai simbol kepiawaian penulis yang bersangkutan. Bahwa yang bersangkutan sudah layak disebut sebagai penulis professional.
Beginikah Cara Menulis Artikel Untuk Media Online.
Era dot com ini adalah era para penulis memerlukan penyesuaian kepenulisan dari pola lama yang hanya fokus pada penulis artikel atau buku tradisional untuk kemudian menjadi penulis yang memahami era dot com, memahami berbagai sarana, fasilitas serta software yang memudahkan mereka untuk berkarya dalam bidang tulis menulis yang mereka senangi. Karena akan sangat sulit bagi seorang penulis yang masih tertinggal dan bertahan dengan pola tradisi lama.
Tamsilannya anda bisa bayangkan bagaimana seorang penulis di zaman seperti sekarang ini masih mengandalkan mesin tik dalam cara berkaryanya. Memang tidak ada yang salah di sana, tetapi membayangkan anda masih mengetik sembari memberikan koreksi di sana sini dengan mempergunakan tip-Ex tentulah sungguh sebuah Ironi. Siapapun memerlukan perubahan, dan perubahan membutuhkan penyesuaian. Anda perlu menyesuaikan diri dengan era dot com. Dunia dimana semua serba terbuka transparan dan sederhana, asal tahu caranya.
Apakah seorang penulis zaman ini bisa mengabaikan kehadiran jejaring sosial? Jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, Linked-In, StumbleUpon, Tumblr, Google, Yahoo, Bing dll? Sementara penulis lainnya justeru telah berada dari bagian jejaring sosial itu sendiri. Saya masih ingat pengalaman sebagai penulis artikel koran di tahun 70an. Kita harus berlangganan beberapa koran utama, atau sering nongkrong di kios-kios koran langganan untuk sekedar melihat apakah tulisan kita dimuat pada hari itu apa tidak?
Beberapa Tips Cara Menulis Artikel Untuk Media Online.
Atau untuk mengetahui berita atau isu apa yang lagi “in” di berbagai media masa. Menulis pada waktu itu sungguh membutuhkan ketelatenan dan cerdas menyimpan informasi yang bakal jadi referensi bagi tulisan-tulisan berikutnya. Bayangkan, sekarang dengan perangkat komputer dan jaringan internet semua bisa dilakukan dengan mudahnya, dan bisa dilakukan dari mana saja sejauh ada koneksi online.
Inilah beberapa tips atau kiat yang umumnya dilakukan para penulis pemula, sehingga tulisannya berhasil menembus media. Di antaranya;
Perhatikan gaya penulisan media tersebut. Demikian juga dengan gaya penulisan opininya di koran tersebut, sebab masing-masing media mempunyai standar dan selera penulisan yang berbeda.
Topik Aktual. Koran terbit setiap hari, isu berubah setiap saat. Untuk menulis topik aktual, tantangannya adalah untuk tidak hanya mengerti isu-isu terdahulu tapi juga memprediksi isu yang akan datang. Karena itu mengikuti isu yang tengah berkembang di media tersebut, namun bukan semacam berita melainkan opini dengan perspektif. Sebagai penulis opini, kita dituntut cermat menghadirkan perspektif baru untuk mengurai persolan yang tengah terjadi lewat tulisan kita.
Ide Orisinal Itu Sangat Bermakna.
Ide Orisinal Bukan Plagiat ataupun Kompilasi. Terkadang data didapat dari tulisan lain. Tapi yang perlu diperhatikan, jangan sampai data itu justru menjadi yang utama dalam tulisan. Kembangkan ide terlebih dahulu baru kemudian data mengikuti. Coba lihat dari sisi yang berbeda, kaitkan dengan pemikiran arus utama.
Argumentasi Logis.Logisme adalah syarat mutlak supaya ide dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. Karena, tujuan menulis sejatinya adalah untuk menyumbang solusi dan tidak bertele-tele. Kurangi kata ‘kita’. Karena kata ‘kita’ mengesankan tulisan tersebut adalah tajuk rencana atau tulisan untuk meyapa redaksi. Sebut saja saya atau penulis kecuali kalau sifatnya memang sudah common sense.
Mengikuti Aturan.Perhatikan betul ejaan yang digunakan. Perhatikan pula aturan yang ditentukan oleh redaksi, misalnya: jenis tulisan, jumlah karakter, margin, spasi, dan seterusnya. Sebaik-baiknya sebuah tulisan tapi jika tidak mengikuti aturan tetap akan ditolak oleh redaksi. Kemudian menggunakan Bahasa yang Sopan.Kebanyakan media kini menerima tulisan melalui e-mail. Karena kemudahan ini, terkadang kaidah dan etika menulis surat terabaikan. Tulislan isi e-mail dengan sapaan kepada redaksi dan berisi maksud e-mail tersebut dengan bahasa yang sopan. Dengan begitu, redaksi jadi lebih merasa dihormati.
Affiliasi dan Referensi Itu Sangat Berarti.
Perbanyak referensi. Sebuah tulisan akan sulit meyakinkan redaksi kolom opini jika referensinya kurang meyakinkan, entah itu sebagai data penguat, atau teori yang digunakan dalam menopang perspektif tulisannya. Meski referensi yang berlebihan juga pasti akan menyebalkan, dan itu tentu tidak disukai.
Afiliasi dalam sebuah lembaga atau organisasi. Biasanya, background seorang penulis opini juga dipertimbangkan. Hal ini bisa dimaklumi, misalkan anda seorang peneliti dari lingkungan Kementerian Pertahanan. Meskipun apa yang anda tuliskan sebenarnya tidak jauh beda dari penulis lainnya, tetapi latar belakang anda dari Kementerian terkait telah mempunyai nilai tersendiri bagi mereka. Lagi pula Harian tersebut ada juga keinginan untuk melahirkan penulis dari lingkungan Kementerian Pertahanan. Dari pengalaman penulis sendiri, sering terasa ada perhatian dari Redaksi terkait dimana posisi penulisnya.
Saya masih ingat takkala penulis melakukan penegasan batas antara Indonesia dan Papua New Guinea, semua tulisan yang saya kirimkan dari lokasi tersebut dimuat oleh media yang saya kirimi. Begitu juga pada saat saya melaksanakan Kuliah Kerja Nyata, semua tulisan-tulisan dari lapangan tersebut dimuat oleh media yang saya kirimi. Kesan saya waktu itu, redaksinya seperti ingin membantu penulisnya. Dengan kata lain latarbelakang si penulis termasuk sesuatu yang jadi pertimbangan redaksi.